Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri training terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Negeri 2 Pematang Siantar. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain Two Group Pretes-Postes Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II yang terdiri dari 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Kelas X PIS 3 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri training dan kelas X PIS 4 sebagai kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan proses sains berjumlah 6 soal dalam bentuk essai, lembar observasi sikap dan lembar observasi KPS. Uji hipotesis menggunakan uji t dengan taraf α = 0,01. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen yaitu 20,76 dan kelas kontrol yaitu 19,07 dan nilai rata-rata postes kelas eksperimen = 77,74 dan kelas kontrol = 67,95.. Dari hasil pengamatan KPS siswa diperoleh peningkatan. Pada Pertemuan I diperoleh rata-rata 48,22% naik di Pertemuan II menjadi 62,38% dan pada Pertemuan III 62,97% untuk kelas kontrol. Penilaian rata-rata KPS pada Pertemuan I 45,71% meningkat diPertemuan II menjadi 77,77% dan di Pertemuan III 86,98% untuk kelas eksperimen. Hasil analisis uji t satu pihak diperoleh thitung = 5,215 dan ttabel = 2,382, sehingga thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima . Hasil nya Keterampilan Proses Sains siswa akibat pengaruh model pembelajaran inkuiri training mempengaruhi hasil belajar siswa dan lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor.