Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama Katolik antara : (1) siswa yang diajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) tipe Floating Facilitator (FF) dan Tipe Peer Tutor (PT), (2) siswa yang memiliki gaya berpikir Sekuensiel Abstrak (SA) dan Sekuensiel Konkrit (SK), dan (3) interaksi antara penggunaan model PBL dan Gaya Berpikir. Populasi dalam penelitian ini terdiri atas siswa kelas XI sebanyak empat kelas SMA Santo Thomas 1 Medan sebanyak 546 orang. Sampel yang digunakan sebanyak empat kelas yang terdiri atas 181 orang. Sampel penelitian ini diambil secara random cluster. Instrumen pengukuran untuk mengukur hasil belajar digunakan tes yang berbentuk Multiple Choice (Pilihan Berganda) sedangkan gaya berpikir diukur dengan tes non tes yang berbentuk angket. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain factorial 2x2 sedangkan teknik analisis data menggunakan anava dua jalur pada taraf signifikan α = 0,05. Uji prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil penelitian diperoleh hasil belajar Pendidikan Agama Katolik : (1) siswa yang diajar dengan menggunakan model PBL tipe Floating Facilitator (FF) lebih tinggi dibandingkan dengan model PBL tipe Peer Tutor (PT), (2) siswa yang memiliki gaya berpikir Sekuensiel Abstrak (SA) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya berpikir Sekuensiel Konkrit (SK) dan, (3) terdapat interaksi antara penggunaan model PBL dengan gaya berpikir.