Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis apakah hasil keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran inquiry training menggunakan media macromedia flash lebih baik daripada pembelajaran konvensional 2) menganalisis apakah hasil keterampilan proses sains fisika siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis diatas rata-rata lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dibawah rata-rata dan 3) menganalisis apakah ada interaksi antara model pembelajaran inquiry training menggunakan media macromedia flash dengan kemampuan berpikir kritis terhadap keterampilan proses sains fisika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain two group pretest posttest design dan desain anava. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Eria Medan tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan sampel diambil secara cluster random class. Sampel dibagi dalam dua kelas, kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran inquiry training menggunakan media macromedia flash dan kelas kontrol diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes keterampilan proses sains dalam bentuk essay dan tes kemampuan berpikir kritis dalam bentuk essay. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan anava dua jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran inquiry training menggunakan macromedia flash lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Keterampilan proses sains siswa pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis diatas rata-rata lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dibawah rata-rata, serta terdapat interaksi antara model pembelajaran inquiry training menggunakan media macromedia flash dengan berpikir kritis dalam mempengaruhi keterampilan proses sains siswa.