Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan (1) Menjelaskan penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually & Repetition (AIR) untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran PKn materi keputusan bersama siswa kelas V SD 3 Peganjaran, (2) Menjelaskan penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually & Repetition (AIR) untuk meningkatkan aktivitas belajar PKn materi keputusan bersama siswa kelas V SD 3 Peganjaran, (3) Menjelaskan penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually & Repetition (AIR) untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi keputusan bersama siswa kelas V SD 3 Peganjaran. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang membentuk dan memberi bekal kepada siswa mengenai hidup berdemokrasi dalam negara serta mengembangkan sikap rasa cinta dan rela berkorban demi tanah air Indonesia. Model pembelajaran Auditory, Intellectually & Repetition (AIR) merupakan model pembelajaran yang menekankan tiga aspek yaitu auditory (belajar dengan mendengar), intellectually (belajar dengan berfikir), dan repetition (pengulangan) agar belajar menjadi efektif. Langkah-langkah Model pembelajaran Auditory, Intellectually & Repetition (AIR) ada 4 fase yaitu, fase 1: membentuk pembelajaran kelompok dan diskusi, fase 2: memecahkan masalah, fase 3: melakukan presentasi, fase 4: melakukan repetisi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD 3 Peganjaran dengan subyek penelitian 18 siswa. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan model pembelajaran Auditory, Intellectually & Repetition (AIR) dapat meningkatkan PKn siswa kelas V SD 3 Peganjaran. Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya indikator keberhasilan sebagai berikut. (1) Keterampilan guru pada siklus I ke siklus II meningkat yaitu dari persentase 67% menjadi 81%. (2) Peningkatan aktivitas belajar dapat dilihat dari ketuntasan klasikal siswa pada siklus I menjadi 71% dan pada siklus II meningkat menjadi 81%. (3) Peningkatan hasil belajar ranah kognitif dapat dilihat dari ketuntasan klasikal siswa pra siklus sebesar 33% meningkat pada siklus I menjadi 67% dan pada siklus II meningkat menjadi 83%. Peningkatan hasil belajar ranah afektif pada siklus I ke siklus II yaitu dari persentase 67% dengan menjadi 82%. Peningkatan hasil belajar ranah psikomotorik pada siklus I ke siklus II yaitu dari persentase 68% menjadi 81%. Simpulan dalam penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually & Repetition (AIR) pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD 3 Peganjaran. Saran untuk guru, diharapkan lebih maksimal dalam membuat perencanaan pembelajaran. Untuk siswa, diharapkan siswa dapat aktif mengikuti pembelajaran. Untuk sekolah, diharapkan sekolah menfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar