PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN LOKASI AGEN AIR MINERAL
Main Authors: | Dwi Adieka, Yoga, Widaningrum, Ida, Yuli Astuti, Arin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umpo.ac.id/7669/1/Surat.pdf http://eprints.umpo.ac.id/7669/16/Halaman%20depan%20new.pdf http://eprints.umpo.ac.id/7669/3/BAB%20I.pdf http://eprints.umpo.ac.id/7669/4/BAB%20II.pdf http://eprints.umpo.ac.id/7669/5/BAB%20III.pdf http://eprints.umpo.ac.id/7669/6/BAB%20IV.pdf http://eprints.umpo.ac.id/7669/7/BAB%20V.pdf http://eprints.umpo.ac.id/7669/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.umpo.ac.id/7669/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Suatu masalah atau penghambatan proses pengiriman barang adalah ketika lokasi agen yang satu wilayah melakukan transaksi berbeda waktu juga melakukan pengiriman, Pemilihan lokasi agen merupakan perihal yang penting karena berpengaruh dalam efisiensi waktu dan pengeluaran bahan bakar, serta memperluas produksi sekaligus pemasaran di wilayah Ponorogo. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk dan mengelompokkan wilayah-wilayah untuk agen airmu sebelum proses pengiriman barang. Karena, kurir pada saat akan melakukan pengiriman, merasa bingung karena beberapa agen ada yang minta didahulukan, dan itu sering terjadi ditempat agen yang berbeda dan dalam waktu yang sama. Untuk itu penulis membuat sebuah sistem pendukung keputusan yang bisa membantu pemilihan agen pengiriman AIRMU berdasarkan data order yang masuk, serta berdasarkan wilayah dan jumlah permintaannya. Untuk metode yang penulis gunakan adalah metode Analytical Hierarchy Process. AHP adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatasi suatu permasalahan yang tidak terstruktur kedalam suatu hirarki pentingnya setiap variabel secara relative dapat diberikan nilai secara subjektif, serta menentukan variabel mana yang prioritasnya paling tinggi. SPK AHP bisa diterapkan pada sistem pemilihan agen airmu dan menghasilkan rekomendasi waktu serta pemetaan bahan bakar untuk mengurangi adanya pemborosan waktu dan bahan bakar, dengan menerapkan lima kriteria diantaranya waktu, jumlah permintaan, jarak, bahan bakar dan kurir. Dan dari hasil perhitungan tersebut maka diperoleh agen balong mempunyai prioritas hasil akhir sebesar 0.50. Kemudian diikuti agen jetis memperoleh hasil 0.24 dan disusul agen siman memperoleh hasil 0.23. sedangkan dari pengujian sistem menggunakan whitebox diperoleh hasil yang akhir V(G) yang sama, hal tersebut bisa dikatakan pengujian sistem berhasil. Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, AHP, Pemilihan Agen, Pengiriman, Whitebox.