Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Mikrobiologi Biskuit Bayi dengan Substitusi Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata) dan Tepung Ikan Patin (Pangasius spp) sebagai MP-ASI

Main Author: Ibnu Zaki, Ibnu Zaki
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/35914/1/419_Ibnu_Zaki_G2C007037.pdf
http://eprints.undip.ac.id/35914/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Biskuit bayi dengan substitusi tepung labu kuning dan tepung ikan patin merupakan salah satu inovasi dalam pemenuhan kebutuhan makanan bayi yang tinggi protein dan betakaroten. Di sisi lain, pemberian makanan tambahan pada bayi dapat menjadi peluang masuknya mikroorganisme. Selama penyimpanan, biskuit mengalami penurunan mutu disebabkan oleh peningkatan jumlah mikroorganisme. Total mikroorganisme yang melampaui batas pada biskuit bayi akan berbahaya apabila dikonsumsi. Tujuan : Mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap kualitas mikrobiologi biskuit bayi dengan substitusi tepung labu kuning dan tepung ikan patin sebagai MP-ASI Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu lama penyimpanan dengan 4 taraf perlakuan yaitu 0 minggu (tidak disimpan), 1 minggu, 2 minggu dan 4 minggu. Setiap taraf perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan dan diukur secara duplo. Parameter yang diamati adalah Total Plate Count (TPC) dan Most Probably Number (MPN). Data dianalisis menggunakan uji one way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil : Lama penyimpanan biskuit bayi dengan substitusi tepung labu kuning dan tepung ikan patin berpengaruh terhadap TPC (p= 0,002) dan MPN (p= 0,01). Nilai TPC melampaui batas maksimal SNI, sedangkan nilai MPN masih memenuhi syarat SNI. Nilai TPC dan MPN tertinggi biskuit dengan lama penyimpanan 4 minggu. Kesimpulan : Kualitas biskuit bayi masih belum memenuhi standar SNI dan semakin lama penyimpanan maka semakin menurun kualitas biskuit.