Studi analisis azimuth bintang Acrux sebagai acuan penentuan arah kiblat
Main Author: | Rahmi, Nizma Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7998/1/1402046019.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7998/ |
Daftar Isi:
- Bintang menjadi salah satu penunjuk arah bagi manusia di malam hari. Selain untuk mengetahui arah bisa mengetahui musim pada saat itu. Ketika kita keluar rumah pada malam hari dan menengadah ke langit, tampak bahwa seolah-olah bumi kita ada atapnya dan dihiasi oleh beribu bintang, diataranya bintang Acrux yang terdapat dalam rasi bintang Crux. Bintang Acrux bisa juga dijadikan sebagai acuan penentuan arah kiblat di malam hari apabila tidak bisa menentukan arah kiblat menggunakan Matahari diakibatkan pada siang hari mendung ataupun hujan. Terkait dengan hal tersebut, penulis mencoba meneliti dan menganalisis bagaimana azimuth bintang Acrux sebagai acuan penentuan arah kiblat dan mengetahui keakurasian hasil tersebut menggunakan rasdhul kiblat yang biasa digunakan dengan objek Matahari. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang termasuk ke dalam penelitian kualitatif numerik. Data primer dalam penelitian adalah data yang didapat melalui observasi dan hasil data-data perhitungan manual dengan menggunakan azimuth bintang Acrux. Sedangkan data sekundernya atau data tambahannya adalah wawancara terhadap para pakar ilmu falak yang bersangkutan dan dokumentasi yang berupa buku-buku, aplikasi pendukung seperti stellarium untuk membantu penulis dalam penjabaran hasil observasi ataupun wawancara. Setelah data terkumpul, kemudian data analisis dengan menggunakan metode analisis deskriftif dengan pendekatan astronomis. Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, metode azimuth bintang Acrux bisa dijadikan sebagai acuan penentuan arah kiblat yang merupakan salah satu alternatif lain ketika di siang hari tidak bisa untuk menentukan arah kiblat. Kedua, akurasi dari pengukuran arah kiblat menggunakan azimuth bintang acrux cukup akurat, dikarenakan objek pembidikan berupa satu titik pusat bintang bukan pantulan cahayanya seperti Matahari.