Efektivitas model pembelajaran two stay two stray (TSTS) berbantuan alat peraga terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi pokok segi empat bagi kelas VII MTs Darul Ulum Semarang tahun pelajaran 2015/2016

Main Author: Lathifurrohman, Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7855/1/Binder1.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7855/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini membahas efektivitas model pembelajaran two stay two stray berbantuan alat peraga terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi segiempat bagi kelas VII Mts Darul Ulum Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Kajiannya dilatarbelakangi oleh kurangnya keaktifan peserta didik dan pemahaman konsep yang dikarenakan proses pembelajaran yang masih dengan penjelasan dari Guru kemudian diberikan contoh soal selanjutnya langsung latihan soal. Kurangnya keaktifan dan pemahaman peserta didik berakibat pada rendahnya prestasi belajar peserta didik. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Apakah model pembelajaran two stay two stray berbantuan alat peraga pada materi segiempat efektif terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa bagi kelas VII Mts Darul Ulum Semarang?. Permasalahan tersebut dilakukan melalui penelitian eksperimen yang berdesain posttest-only control design. Populasi dalam penelitian ini peserta didik kelas VII Mts Darul Ulum Semarang yang terdiri dari kelas VII A dan VII B. Penelitian ini merupakan penelitian populasi oleh karena itu terpilih kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Pada akhir pembelajaran kedua kelas sama-sama diberi tes yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi, observasi, dan tes. Berdasarkan analisis keaktifan dan prestasi belajar dengan model pembelajaran two stay two stray berbantuan alat peraga terdapat peningkatan keaktifan dan rata-rata prestasi belajar pada kelas eksperimen yaitu 74,296 dan 77,296. Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model small group discussion atau diskusi kelompok vii adalah 62,654 dan 70. Data dianalisis dengan uji perbedaan rata-rata (uji t). Berdasarkan penelitian tentang keaktifan diperoleh thitung = 5,363 dan nilai ttabel = 1,675. Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak. Artinya rata-rata keaktifan peserta didik kelas VII yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray berbantuan alat peraga lebih besar dengan keaktifan peserta didik kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran small group discussion atau diskusi kelompok. Pada penelitian tentang prestasi belajar diperoleh thitung = 2,106 dan nilai ttabel = 1,675. Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak. Artinya rata-rata prestasi belajar peserta didik kelas VII yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray berbantuan alat peraga lebih besar dengan prestasi belajar peserta didik kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran small group discussion atau diskusi kelompok. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol sehingga dapat dapat dikatakan model pembelajaran two stay two stray berbantuan alat peraga lebih efektif dari pada model small group discussion atau diskusi kelompok pada materi segi empat bagi kelas VII Mts Darul Ulum Semarang tahun pelajaran 2015/2016.