Studi komparatif antara Imam Malik dan Imam Syafi’i tentang hukuman turut serta dalam tindak pidana pembunuhan

Main Author: Sopiyan, Sopiyan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5730/1/112211051.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5730/
ctrlnum 5730
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5730/</relation><title>Studi komparatif antara Imam Malik dan Imam Syafi&#x2019;i tentang hukuman turut serta dalam tindak pidana pembunuhan</title><creator>Sopiyan, Sopiyan</creator><subject>297.272 Islam and politics, fundamentalism</subject><description>Dalam hukum pidana Islam, hukuman bagi pelaku pembunuhan sudah dijelaskan dalam ayat suci al-Qur&#x2019;an yang menjadi dasar dalam menentukan sebuah hukum dalam Islam. Akan tetapi dalam permasalahan penyertaan dalam pembunuhan dimana antara pelaku langsung (al-mubasyir) dan dan pelaku turut serta tidak langsung (al-mutasabbub) dikalangan fuqaha&#x2019; terjadi ikhtilaf atau perbedaan pendapat dalam menentukan hukumannya. Yaitu ketika Imam Malik dan Imam Syafi&#x2019;i dalam menghukumi pelaku turut serta secra tidak langsung mereka berdua mempunyai perberbedaan pendapat. Dari adanya perbedaan tersebut penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut.&#xD; Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian library reseach (penelitian kepustakaan) obyek penelitian ini dari buku atau kitab. Sumber data terdiri dari sumber data primer yang berupa kutipan dari pendapat Imam Malik di dalam kitab al-Muwaththa&#x2019; dan pendapat imam Syafi&#x2019;i di dalam kitab al-Umm yang berhubungan dengan materi pokok yang dikaji. Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi. Analisis datanya menggunakan metode analisa kualitatif yang bersifat deskriptif komparatif, dalam hal ini yang akan dideskripsikan adalah pendapat Imam malik dan Imam Syafi&#x2019;i tentang hukuman turut serta dalam tindak pidana pembunuhan, kemudian dicari perbedaan pendapat dan alsasan mengapa terjadi perbedaan pendapat antara keduanya. &#xD; Hasil dari penelitian ini adalah pertama, peneliti dapat mengetahui persamaan dan perbedaan pendapat antara Imam Malik dan Imam Syafi&#x2019;i terhadap hukuman bagi pelaku penyertaan dalam tindak pidana pembunuhan (isytirak fi jarimah al-qatl). Kedua, peneliti dapat mengetahui alasan mengapa terjadi perbedaan pendapat antara Imam Malik dan Imam Syafi&#x2019;i dalam menentukan Hukuman bagi pelaku penyertaan dalam tindak pidana pembunuhan (isytirak fi jarimah al-qatl).&#xD; Alasan perbedaan tersebut dikarenakan Imam Malik menghukumi pelaku turut serta tidak langsung (al-mutasabbub) berdasarkan qiyas, istihsan, dan maslahah mursalah. Sedangkan Imam Syafi&#x2019;i berdasarkan Hadist dan qiyas. Penelitian ini hendaknya dijadikan barometer (tolak ukur). Bahwa tidak semua pendapat yang benar itu bisa dijadikan sebuah pegangan atau untuk diterapkan dimasyarakat. Dan dengan adanya sebuah perbedaan pendapat dikalangan ulama&#x2019; jangan dijadikan alat untuk menjatuhkan individu atau kelompok yang lain.</description><date>2016-06-17</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5730/1/112211051.pdf</identifier><identifier> Sopiyan, Sopiyan (2016) Studi komparatif antara Imam Malik dan Imam Syafi&#x2019;i tentang hukuman turut serta dalam tindak pidana pembunuhan. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo. </identifier><recordID>5730</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Sopiyan, Sopiyan
title Studi komparatif antara Imam Malik dan Imam Syafi’i tentang hukuman turut serta dalam tindak pidana pembunuhan
publishDate 2016
topic 297.272 Islam and politics
fundamentalism
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5730/1/112211051.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5730/
contents Dalam hukum pidana Islam, hukuman bagi pelaku pembunuhan sudah dijelaskan dalam ayat suci al-Qur’an yang menjadi dasar dalam menentukan sebuah hukum dalam Islam. Akan tetapi dalam permasalahan penyertaan dalam pembunuhan dimana antara pelaku langsung (al-mubasyir) dan dan pelaku turut serta tidak langsung (al-mutasabbub) dikalangan fuqaha’ terjadi ikhtilaf atau perbedaan pendapat dalam menentukan hukumannya. Yaitu ketika Imam Malik dan Imam Syafi’i dalam menghukumi pelaku turut serta secra tidak langsung mereka berdua mempunyai perberbedaan pendapat. Dari adanya perbedaan tersebut penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian library reseach (penelitian kepustakaan) obyek penelitian ini dari buku atau kitab. Sumber data terdiri dari sumber data primer yang berupa kutipan dari pendapat Imam Malik di dalam kitab al-Muwaththa’ dan pendapat imam Syafi’i di dalam kitab al-Umm yang berhubungan dengan materi pokok yang dikaji. Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi. Analisis datanya menggunakan metode analisa kualitatif yang bersifat deskriptif komparatif, dalam hal ini yang akan dideskripsikan adalah pendapat Imam malik dan Imam Syafi’i tentang hukuman turut serta dalam tindak pidana pembunuhan, kemudian dicari perbedaan pendapat dan alsasan mengapa terjadi perbedaan pendapat antara keduanya. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, peneliti dapat mengetahui persamaan dan perbedaan pendapat antara Imam Malik dan Imam Syafi’i terhadap hukuman bagi pelaku penyertaan dalam tindak pidana pembunuhan (isytirak fi jarimah al-qatl). Kedua, peneliti dapat mengetahui alasan mengapa terjadi perbedaan pendapat antara Imam Malik dan Imam Syafi’i dalam menentukan Hukuman bagi pelaku penyertaan dalam tindak pidana pembunuhan (isytirak fi jarimah al-qatl). Alasan perbedaan tersebut dikarenakan Imam Malik menghukumi pelaku turut serta tidak langsung (al-mutasabbub) berdasarkan qiyas, istihsan, dan maslahah mursalah. Sedangkan Imam Syafi’i berdasarkan Hadist dan qiyas. Penelitian ini hendaknya dijadikan barometer (tolak ukur). Bahwa tidak semua pendapat yang benar itu bisa dijadikan sebuah pegangan atau untuk diterapkan dimasyarakat. Dan dengan adanya sebuah perbedaan pendapat dikalangan ulama’ jangan dijadikan alat untuk menjatuhkan individu atau kelompok yang lain.
id IOS2754.5730
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2016-11-12T03:49:52Z
last_indexed 2022-09-12T06:34:07Z
recordtype dc
_version_ 1765821501129359360
score 17.538404