Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) adakah pengaruh antara kemampuan pemahaman konsep (X1) terhadap kemampuan pemecahan masalah (Y); (2) adakah pengaruh antara kemampuan penalaran dan komunikasi (X2) terhadap kemampuan pemecahan masalah (Y); (3) adakah pengaruh kemampuan pemahaman konsep (X1), penalaran dan komunikasi (X2) secara bersama terhadap kemampuan pemecahan masalah (Y) peserta didik pada materi pokok Pythagoras. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik korelasional. Subyek penelitian sebanyak 34 responden, menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan metode tes baik untuk mengumpulkan data aspek pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi maupun data aspek pemecahan masalah. Instrumen yang dibuat berdasarkan indikator-indikator untuk masing-masing variabel dan kompetensi dasar pada materi pokok Pythagoras. Instrumen tes sebelum digunakan untuk mendapatkan data yang obyektif, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda soal. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan inferensi. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi dan regresi. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh antara kemampuan pemahaman konsep terhadap kemampuan pemecahan masalah. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi pada taraf signifikansi dan koefisien determinasi . Hal ini menunjukkan bahwa 46,40% variasi skor kemampuan pemecahan masalah ditentukan oleh kemampuan pemahaman konsep melalui fungsi taksiran , (2) terdapat pengaruh antara kemampuan penalaran dan komunikasi terhadap kemampuan pemecahan masalah. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi pada taraf signifikansi dan koefisien determinasi . Hal ini menunjukkan bahwa 37,60% variasi skor kemampuan pemecahan masalah ditentukan oleh kemampuan penalaran dan komunikasi melalui fungsi taksiran , (3) terdapat pengaruh antara kemampuan pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi secara bersama-sama terhadap kemampuan pemecahan masalah. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi pada taraf signifikansi Hal ini menunjukkan bahwa 61,40% variasi skor kemampuan pemecahan masalah ditentukan oleh kemampuan pemahaman konsep serta kemampuan penalaran dan komunikasi melalui fungsi taksiran . Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi guru bahwa kemampuan pemecahan masalah sangat dipengaruhi oleh kemampuan pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, sehingga guru diharapkan dapat memberi dorongan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep serta penalaran dan komunikasi.