Studi analisis pendapat Imam al Syarkhasi tentang keabsahan talak bagi istri yang telah dikhuluk

Main Author: Kholid, Idham
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13598/1/1402016105_Idham%20Kholid_Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20Nandani%20R.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13598/
ctrlnum 13598
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13598/</relation><title>Studi analisis pendapat Imam al Syarkhasi tentang keabsahan talak bagi istri yang telah dikhuluk</title><creator>Kholid, Idham</creator><subject>297.577 Marriage and family life</subject><description>Pernikahan dapat putus karena kematian, atas keputusan Pengadilan dan &#xD; atau karena &#x201C;perceraian&#x201D;. Putusnya pernikahan, diantaranya disebabkan karena &#xD; talak, yaitu &#x201C;perceraian yang muncul atas inisiatif suami&#x201D; dan atau disebabkan &#xD; karena khuluk atau &#x201C;gugatan pereceraian&#x201D; yaitu perceraian yang muncul atas &#xD; inisiatif dari pihak istri&#x201D;. Namun bagaimana jadinya apabila seorang suami &#xD; menceraikan istrinya yang sebelumnya telah menjatuhkan khuluk pada istrinya ?,. &#xD; Dalam hal ini menurut Imam al-Syarkhasi hukumnya &#x201C;sah&#x201D;, sementara menurut &#xD; jumhur ulama &#x201C;tidak sah&#x201D;. Lantas apa yang mendasari Imam al-Syarkhas&#x12B; &#xD; berpendapat demikian, apakah karena dasar hukum yang diterapkannya atau &#xD; karena hal lain ?. &#xD; Berdasarkan uraian singkat tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis &#xD; pendapat Imam Al-Syarkhas&#x12B; dengan mengambil rumusan masalah; 1. Bagaimana &#xD; Pendapat Imam Al-Syarkhas&#x12B; tentang Keabsahan Talak Bagi Istri yang Telah &#xD; Dikhuluk ?; 2. Bagaimana metode Istinb&#x101;&#x1E6D; hukum Imam Al-Syarkhas&#x12B; tentang &#xD; Keabsahan Talak Bagi Istri yang Telah Dikhuluk ?.&#xD; Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) &#xD; dimana data yang dipergunakan diperoleh dari sumber sekunder maupun sumber &#xD; data pelengkap lainnya. Sumber data sekunder yaitu kitab &#x201C;Al-Mabs&#x16B;&#x1E6D; li al Syamsudd&#x12B;n al-Sarkhas&#x12B; karya Imam al-Syarkhas&#x12B;. Sedangkan sumber data &#xD; pelengkap lainnya yaitu kitab-kitab fikih, buku-buku dan atau kamus yang terkait&#xD; dengan tema penelitian. Kemudian metode analisis yang peneliti gunakan yaitu &#xD; metode deskriftif kualitatif dengan menggunakan logika deduktif dan induktif&#xD; dengan mengacu pada kerangka teori. &#xD; Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, 1. Menurut Imam al-Syarkhas&#x12B; &#xD; apabila seorang suami telah menceraikan istrinya dengan cara khuluk, kemudian &#xD; si istri diceraikannya dengan cara talak, maka jatuhlah talak tersebut &#x201C;sah&#x201D;; 2. Ia &#xD; berpendapat demikian karena dalam menetapkan jatuhnya &#x201C;sah&#x201D; talak setelah &#xD; khuluk ini didasarkan atas ayat al-Qur&#x201F;an surah al-Baqarah ayat 229 dan 230, di &#xD; mana ayat pertama menjelaskan tentang syari&#x201F;at talak raj&#x201F;i, iwa&#x1E0D; dan khuluk, &#xD; sedangkan ayat kedua menjelaskan tentang larangan menikahi istri yang telah &#xD; tertalak ba&#x201F;in, kecuali istri tersebut telah menikah dengan pria lain. Menurutnya, &#xD; ayat pertama yang menjelaskan tentang syari&#x201F;at khuluk ini berhubungan dengan &#xD; ayat berikutnya, dengan ditandai adanya huruf &#x201C;fa&#x201D; pada kalimat faintolaqoha maka&#xD; dengan adanya huruf tersebut menjadi dasar hukum jatuhnya talak setelah istri &#xD; dikhuluk</description><date>2021-05-13</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><rights>cc_by_nc_nd_4</rights><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13598/1/1402016105_Idham%20Kholid_Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20Nandani%20R.pdf</identifier><identifier> Kholid, Idham (2021) Studi analisis pendapat Imam al Syarkhasi tentang keabsahan talak bagi istri yang telah dikhuluk. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo. </identifier><recordID>13598</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Kholid, Idham
title Studi analisis pendapat Imam al Syarkhasi tentang keabsahan talak bagi istri yang telah dikhuluk
publishDate 2021
isbn 9781402016103
topic 297.577 Marriage and family life
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13598/1/1402016105_Idham%20Kholid_Lengkap%20Tugas%20Akhir%20-%20Nandani%20R.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13598/
contents Pernikahan dapat putus karena kematian, atas keputusan Pengadilan dan atau karena “perceraian”. Putusnya pernikahan, diantaranya disebabkan karena talak, yaitu “perceraian yang muncul atas inisiatif suami” dan atau disebabkan karena khuluk atau “gugatan pereceraian” yaitu perceraian yang muncul atas inisiatif dari pihak istri”. Namun bagaimana jadinya apabila seorang suami menceraikan istrinya yang sebelumnya telah menjatuhkan khuluk pada istrinya ?,. Dalam hal ini menurut Imam al-Syarkhasi hukumnya “sah”, sementara menurut jumhur ulama “tidak sah”. Lantas apa yang mendasari Imam al-Syarkhasī berpendapat demikian, apakah karena dasar hukum yang diterapkannya atau karena hal lain ?. Berdasarkan uraian singkat tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis pendapat Imam Al-Syarkhasī dengan mengambil rumusan masalah; 1. Bagaimana Pendapat Imam Al-Syarkhasī tentang Keabsahan Talak Bagi Istri yang Telah Dikhuluk ?; 2. Bagaimana metode Istinbāṭ hukum Imam Al-Syarkhasī tentang Keabsahan Talak Bagi Istri yang Telah Dikhuluk ?. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dimana data yang dipergunakan diperoleh dari sumber sekunder maupun sumber data pelengkap lainnya. Sumber data sekunder yaitu kitab “Al-Mabsūṭ li al Syamsuddīn al-Sarkhasī karya Imam al-Syarkhasī. Sedangkan sumber data pelengkap lainnya yaitu kitab-kitab fikih, buku-buku dan atau kamus yang terkait dengan tema penelitian. Kemudian metode analisis yang peneliti gunakan yaitu metode deskriftif kualitatif dengan menggunakan logika deduktif dan induktif dengan mengacu pada kerangka teori. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, 1. Menurut Imam al-Syarkhasī apabila seorang suami telah menceraikan istrinya dengan cara khuluk, kemudian si istri diceraikannya dengan cara talak, maka jatuhlah talak tersebut “sah”; 2. Ia berpendapat demikian karena dalam menetapkan jatuhnya “sah” talak setelah khuluk ini didasarkan atas ayat al-Qur‟an surah al-Baqarah ayat 229 dan 230, di mana ayat pertama menjelaskan tentang syari‟at talak raj‟i, iwaḍ dan khuluk, sedangkan ayat kedua menjelaskan tentang larangan menikahi istri yang telah tertalak ba‟in, kecuali istri tersebut telah menikah dengan pria lain. Menurutnya, ayat pertama yang menjelaskan tentang syari‟at khuluk ini berhubungan dengan ayat berikutnya, dengan ditandai adanya huruf “fa” pada kalimat faintolaqoha maka dengan adanya huruf tersebut menjadi dasar hukum jatuhnya talak setelah istri dikhuluk
id IOS2754.13598
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2022-03-02T06:39:44Z
last_indexed 2022-09-12T06:36:14Z
recordtype dc
_version_ 1765821658357039104
score 17.13294