Daftar Isi:
  • Pergeseran makna Jilbab yang seharusnya menjadi sebuah busana kaum muslimah untuk menutupi auratnya sebagai sebuah cerminan seseorang yang Islam dan taat beragama dan juga sebagai pembeda antara muslimah dan non muslimah kini telah berkembang menjadi trend mode berpakaian yang bisa diikuti oleh siapapun. Pengertian jilbab disini adalah kerudung lebar yang dipakai wanita muslimah untuk menutupi kepala dan leher sampai dada. Dengan perkembangan trend yang selalu berganti tiap tahun membuat para konsumen tak ingin ketinggalan untuk mengikuti model yang sedang in di dalam dunia mode ditambah lagi dengan banyaknya model barang dipasaran membuat pola belanja para konsumen menjadi berubah. Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana makna jilbab bagi mahasiswi Fakultas Syari’ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang (2) Bagaimana perilaku konsumsi mahasiswi Fakultas Syari’ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang dalam mengikuti trend jilbab perspektif konsumsi Islam. Obyek penelitian berlokasi di Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswi Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang memaknai jilbab adalah sebagai sebuah sarana penutup aurat dan merupakan sebuah kewajiban bagi kaum muslimah yang memang dianjurkan dalam Al Qur’an. Sedangkan Perilaku konsumsi mahasiswi Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang dalam mengikuti trend jilbab belum sesuai dengan syariat Islam. karena alasan ingin tampil modis dan tidak ketinggalan zaman, sehingga ada keinginan untuk membeli jilbab yang sesuai dengan model terbaru dan lebih mengarah ke perilaku konsumtif. Dan sebagian besar mahasiswi ini sering mengikuti trend jilbab padahal mereka masih punya jilbab yang masih bagus dan masih layak pakai.