Wakaf tanpa ikrar wakaf (studi analisis pendapat Imam Ahmad bin Hanbal)

Main Author: Mustopa, Ahmad Zaenal
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11596/1/2100041_Ahmad%20Zaenal%20Mustopa.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11596/
ctrlnum 11596
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11596/</relation><title>Wakaf tanpa ikrar wakaf (studi analisis pendapat Imam Ahmad bin Hanbal)</title><creator>Mustopa, Ahmad Zaenal</creator><subject>297.3 Islamic Worship / Ibadah</subject><subject>297.31 Pillars of Islam</subject><description>Wakaf merupakan ibadah tabarru yaitu ibadah untuk melepaskan harta benda dari kepemilikannya dengan mengharapkan ridlo dari Allah SWT. Akan tetapi dalam praktek wakaf sering terjadi penyelewengan atau penyalahgunaan dari wakaf tersebut karena si wakif kurang mengerti rukun dan syarat wakaf. Salah satu hal yang sering dilupakan oleh pewakaf adalah tentang ikrar wakaf sehingga seringkali ahli waris menganggap bahwa barang yang telah diwakafkan dianggap bukan sebagai wakaf dan akhirnya barang tersebut dijual atau dialih fungsikan untuk kepentingan sendiri.&#xD; &#xD; Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode library riset (studi kepustakaan) terhadap bahan-bahan yang relevan terhadap permasalahan ini. Yang kemudian bahan-bahan tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan ushul fikih yang didassarkan dengan analisis isi (content analysis).&#xD; &#xD; Setelah penulis melakukan penelitian berdasarkan fakta yang ada, yang menyatakan bahwa pendapat Imam Ahmad bin Hanbal tentang wakaf tanpa ikrar wakaf yang didasarkan pada dalallah &#x2018;urf tidak dapat diterima. Karena dalam menggunakan dalallah tersebut seorang mujtahid harus memperhatikan dalallah maslahah mursalah, yaitu harus memperhatikan kemaslahatan dikemudian hari. Hal ini dikarenakan hukum yang ditetapkan oleh para ulama mujtahid tidak berlaku surut dan akan selalu dijadikan pedoman oleh kaum muslimin dalam melaksanakan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan dasar yang digunakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal untuk menguatkan pendapatnya adalah sebuah hadits yang masuk dalam katagori hadits maudu&#x2019; karena dalam meriwayatkan hadits tersebut tidak terdapat sanad yang jelas, sehingga melemahkan pendapat tersebut.</description><date>2007-01-31</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><rights>cc_by_nc_nd</rights><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11596/1/2100041_Ahmad%20Zaenal%20Mustopa.pdf</identifier><identifier> Mustopa, Ahmad Zaenal (2007) Wakaf tanpa ikrar wakaf (studi analisis pendapat Imam Ahmad bin Hanbal). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo. </identifier><recordID>11596</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Mustopa, Ahmad Zaenal
title Wakaf tanpa ikrar wakaf (studi analisis pendapat Imam Ahmad bin Hanbal)
publishDate 2007
topic 297.3 Islamic Worship
Ibadah
297.31 Pillars of Islam
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11596/1/2100041_Ahmad%20Zaenal%20Mustopa.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11596/
contents Wakaf merupakan ibadah tabarru yaitu ibadah untuk melepaskan harta benda dari kepemilikannya dengan mengharapkan ridlo dari Allah SWT. Akan tetapi dalam praktek wakaf sering terjadi penyelewengan atau penyalahgunaan dari wakaf tersebut karena si wakif kurang mengerti rukun dan syarat wakaf. Salah satu hal yang sering dilupakan oleh pewakaf adalah tentang ikrar wakaf sehingga seringkali ahli waris menganggap bahwa barang yang telah diwakafkan dianggap bukan sebagai wakaf dan akhirnya barang tersebut dijual atau dialih fungsikan untuk kepentingan sendiri. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode library riset (studi kepustakaan) terhadap bahan-bahan yang relevan terhadap permasalahan ini. Yang kemudian bahan-bahan tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan ushul fikih yang didassarkan dengan analisis isi (content analysis). Setelah penulis melakukan penelitian berdasarkan fakta yang ada, yang menyatakan bahwa pendapat Imam Ahmad bin Hanbal tentang wakaf tanpa ikrar wakaf yang didasarkan pada dalallah ‘urf tidak dapat diterima. Karena dalam menggunakan dalallah tersebut seorang mujtahid harus memperhatikan dalallah maslahah mursalah, yaitu harus memperhatikan kemaslahatan dikemudian hari. Hal ini dikarenakan hukum yang ditetapkan oleh para ulama mujtahid tidak berlaku surut dan akan selalu dijadikan pedoman oleh kaum muslimin dalam melaksanakan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan dasar yang digunakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal untuk menguatkan pendapatnya adalah sebuah hadits yang masuk dalam katagori hadits maudu’ karena dalam meriwayatkan hadits tersebut tidak terdapat sanad yang jelas, sehingga melemahkan pendapat tersebut.
id IOS2754.11596
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2020-09-22T07:29:49Z
last_indexed 2022-09-12T06:35:47Z
recordtype dc
_version_ 1765821646924414976
score 17.13294