Analisis maslahah terhadap keabsahan tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara studi kasus di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes

Main Author: Husni, Handika Naufal
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10274/1/SKRIPSI%20LENGKAP.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10274/
ctrlnum 10274
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10274/</relation><title>Analisis maslahah terhadap keabsahan tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara : studi kasus di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes</title><creator>Husni, Handika Naufal</creator><subject>297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions</subject><subject>297.577 Marriage and family life</subject><description>Masyarakat Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes pada praktik perkawinan calon pengantin laki-laki tunawicara masih menggunakan tradisi turun-temurun. Adanya tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara dengan alasan untuk kemaslahatan dan memudahkan jalannya ijab dan qabul calon pengantin laki-laki tunawicara dengan calon pengantin perempuan. &#xD; Berdasarkan tradisi tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai bagaimanakah praktik tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes dan analisis hukum Islam terhadap tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara.&#xD; Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Data-data yang diperoleh berdasarkan data-data yang relevan dengan penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif. Yaitu menyajikan dan menganalisis fakta secara sistematik sehingga lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, dilakukan dengan cara wawancara (interview) dan dokumentasi kepada Sekretaris Desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes.&#xD; Dari hasil penelitian menunjukan, praktik tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes mempunyai alasan-alasan hukum. Wakalah qabul calon pengantin laki-laki tunawicara tersebut dilakukan atas dasar saran, dorongan dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sudah berlaku sejak nenek moyang terdahulu. Sehingga sudah dianggap sebagai tradisi atau kebiasaan untuk mendatangkan kebaikan antara pasangan calon pengantin laki-laki tunawicara dengan calon pengantin perempuan. Kemudian dilihat dari analisis hukum Islam, mengenai alasan kemanfaatan untuk menjauhkan dari kerusakan termasuk bagian dari maslahah mursalah. Karena tidak bertentangan dengan ketentuan syarat-syarat maslahah mursalah. Maka, dapat dijadikan sebagai hujjah hukum. Dimana praktiknya untuk memberikan kelancaran dan memudahkan terlaksananya ijab dan qabul. Maka, tradisi tersebut boleh dilakukan menurut hukum Islam.</description><date>2019-06-24</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><rights>cc_by_nc_nd</rights><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10274/1/SKRIPSI%20LENGKAP.pdf</identifier><identifier> Husni, Handika Naufal (2019) Analisis maslahah terhadap keabsahan tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara : studi kasus di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo. </identifier><recordID>10274</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Husni, Handika Naufal
title Analisis maslahah terhadap keabsahan tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara : studi kasus di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes
title_sub studi kasus di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes
publishDate 2019
topic 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions
297.577 Marriage and family life
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10274/1/SKRIPSI%20LENGKAP.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10274/
contents Masyarakat Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes pada praktik perkawinan calon pengantin laki-laki tunawicara masih menggunakan tradisi turun-temurun. Adanya tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara dengan alasan untuk kemaslahatan dan memudahkan jalannya ijab dan qabul calon pengantin laki-laki tunawicara dengan calon pengantin perempuan. Berdasarkan tradisi tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai bagaimanakah praktik tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes dan analisis hukum Islam terhadap tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Data-data yang diperoleh berdasarkan data-data yang relevan dengan penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif. Yaitu menyajikan dan menganalisis fakta secara sistematik sehingga lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, dilakukan dengan cara wawancara (interview) dan dokumentasi kepada Sekretaris Desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Dari hasil penelitian menunjukan, praktik tawkil qabul calon pengantin laki-laki tunawicara di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes mempunyai alasan-alasan hukum. Wakalah qabul calon pengantin laki-laki tunawicara tersebut dilakukan atas dasar saran, dorongan dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sudah berlaku sejak nenek moyang terdahulu. Sehingga sudah dianggap sebagai tradisi atau kebiasaan untuk mendatangkan kebaikan antara pasangan calon pengantin laki-laki tunawicara dengan calon pengantin perempuan. Kemudian dilihat dari analisis hukum Islam, mengenai alasan kemanfaatan untuk menjauhkan dari kerusakan termasuk bagian dari maslahah mursalah. Karena tidak bertentangan dengan ketentuan syarat-syarat maslahah mursalah. Maka, dapat dijadikan sebagai hujjah hukum. Dimana praktiknya untuk memberikan kelancaran dan memudahkan terlaksananya ijab dan qabul. Maka, tradisi tersebut boleh dilakukan menurut hukum Islam.
id IOS2754.10274
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2019-12-12T10:30:35Z
last_indexed 2022-09-12T06:35:24Z
recordtype dc
_version_ 1765821527972904960
score 17.538404