Daftar Isi:
  • Pendahuluan: Kasus Osteoporosis di Indonesia cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium melalui makanan. Tepung tulang ikan lele dapat dimanfaatkan sebagai bahan pensubstitusi tepung terigu dalam pembuatan biskuit. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung tulang ikan lele terhadap kadar kalsium, kekerasan dan daya terima biskuit. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan substitusi tepung tulang ikan lele yaitu 0%, 10%, 20% dan 30%. Data analisis kadar kalsium, kekerasan dan daya terima biskuit dianalisis dengan menggunakan uji statistik one way anova dan kemudian dilanjutkan uji Duncan pada taraf signifikansi 95%. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung tulang ikan lele memiliki kadar air 11,34%, kadar abu 59,49%, kadar protein 23,86%, kadar lemak 0,96%, karbohidrat 4,35% dan kadar kalsium 17,47%. Ada pengaruh substitusi tepung tulang ikan lele terhadap kadar kalsium biskuit. Semakin tinggi substitusi tepung tulang ikan lele kadar kalsium semakin meningkat. Kadar kalsium tertinggi biskuit substitusi tepung tulang ikan lele adalah biskuit substitusi 30% (10,15%). Kekerasan dari biskuit dipengaruhi oleh substitusi tepung tulang ikan lele. Substitusi 10% memberikan kekerasan biskuit terbesar. Biskuit dengan substitusi 10% dan 20% merupakan biskuit yang paling disukai panelis. Saran: Berdasarkan daya terima panelis, disarankan substitusi 20% tepung tulang ikan lele pada biskuit.