Analisis kesalahan siswa Kelas VIII MTs Darussalam Sidodadi Taman Sidoarjo dalam menyelesaikan soal cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ditinjau dari langkah penyelesaian masalah Polya
Daftar Isi:
- Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Namun matematika bukanlah mata pelajaran yang mudah bagi sebagian besar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa yang merasa kebingungan dan kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita terkait sistem persamaan linear dua variabel. Ada beberapa langkah dalam menyelesaikan masalah sehari - hari khususnya soal cerita, salah satunya adalah langkah penyelesaian masalah menurut Polya, yang meliputi langkah pemahaman, perencanaan strategi, penyelesaian rencana/ strategi dan langkah pengecekan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan letak kesalahan dan penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel ditinjau dari langkah penyelesaian masalah polya. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII MTs Darussalam Sidodadi Taman dengan menggunakan metode tes dan wawancara. Subyek yang diwawancarai sebanyak 6 siswa yang diambil dari siswa yang paling banyak melakukan kesalahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian adalah deskriptif. Berdasarkan analisis data, penelitian ini memberikan kesimpulan (1) Kesalahan yang dilakukan pada langkah pemahaman sebanyak 23,08%, perencanaan strategi sebanyak 36,15%, penyelesaian strategi sebanyak 21,54%, pengecekan kembali sebanyak 19,77% (2) Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel adalah kebiasaan siswa tidak lengkap menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan untuk menyingkat waktu, adanya anggapan bahwa hasil akhir dari perhitungan yang diperoleh merupakan penyelesaian dari soal, tidak terbiasa menuliskan kesimpulan, lupa, salah tulis, terburu- buru, tidak faham maksud soal dan merasa asing dengan soal yang diberikan, tidak dapat menerjemahkan soal kedalam model matematika meskipun sebenarnya faham penyelesaian suatu SPLDV, kurangnya sifat positif terhadap soal cerita (kurang suka).