Strategi kebijakan lembaga pendidikan tinggi agama Islam dalam meningkatkan kualitas lulusan: studi kasus di Fakultas Adab dan Ushuludin lAIN Sunan Ampel Surabaya
Main Author: | Atmari, Atmari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/24005/6/Atmari_D03205033.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/24005/ |
Daftar Isi:
- Departemen pendidikan Indonesia menelorkan paradigma baru dalam memngembangkan pendidikan tinggi yang sedang terpuruk ini. Timbulnya, Undang-Undang Badan Hukum pendidikan yang memberikan otonomi seutuhnya kepada pengelola pendidikan di tingkat Mikro (lembaga). Otonomi pendidikan ini cliharapkan untuk memperluas akses kontribusi perndidikan terhadap kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dengan ini, Lembaga juga bertanggung jawab sepenuhnya untuk menciptakan kualitas-kualitas sehingga harapan masyarakat tidaklah pupus di tengah jalan. Hemat penulis, kebutuhan lembaga berada pada mutu lulusan dari sebuah lembaga. Pasalnya, out come tersebut yang akan dijadikan instrument oleh masyarakat untuk menilai keberhasilan suatu Pendidikan Tinggi. Peningkatan mutu eli suatu lembaga tidak akan terlaksana tanpa adanya program dan kebijakan yang terus menerus dilaksanakan. Oleh karenanya, peneliti ingin mengangkat tema kebijakan dan mutu lulusan yang ada di lAIN Sunan Ampel, yang secara basis keilmuannya bersinggungan langsung dengan moral masyarakat Ada dua Fakultas yang diteliti yakni Adab dan Ushuludin, sebagai indikator peningkatan mutu yang sedang dan akan dilaksanakan di lAIN Sunan Ampel. Metode penelitiannya, menggunakan kualitatif. Hal ini dimaksudkan hanya untuk mengetahui alur pengembangan mutu yang dilaksanakan. bukan suatu implikasi kebijakan yang sudah dilaksanakan sehingga ada dampak antara efektifitas dan efesiensi kebijakan tersebut Metodenya, melalui wawancara, dan dokumentasi - dokumentasi data yang dimiliki oleh dua lembaga tersebut. Akhimya, kami menemukan pelbagai kebijakan peningkatan mutu. Dua fakultas tersebut menyadari kekurangan-kekurangan dan diperbaild melalui kebijakan yang inovatif dan konstruktif, yang dievaluasi setiap semesternya. Oeh karenya, tidak ada memang kebijakan yang berkelangsungan. dalam peningkatan mulu dibutuhkan satu relevansi pada kebutuhan dan kegunannya untuk saat ini dan akan datang. Realitas memang dinamis.