ctrlnum 20744
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://digilib.uinsby.ac.id/20744/</relation><title>Pemaknaan hadis witir dalam kitab Sunan Abu Dawud nomer indeks 1437-1438</title><creator>Hanum, Hanifah</creator><subject>Tasfir Hadis</subject><description>Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mendiskripsikan tentang kualitas hadis, apakah hadis ini shahih atau tidak dan pemaknaannya secara jelas. Penelitian ini dilakukan dengan metode Takhrij dan i'tibar. Takhrij yaitu langkah awal untuk mengetahui kualitas suatu hadis. Dan i'tibar adalah menyertakan sanad-sanad lain untuk suatu hadis tertentu, yang hadits itu pada sanadnya tampak hanya terdapat seorang periwayat saja. Hasil penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kualitas hadis tentang shalat witir itu tergolong shahih segi sanad dan tidak bertentangan dengan Al Quran, hadis yang lebih kuat dan nalar. Sehingga kedua hadis itu merupakan hadis yang valid, bisa diamalkan, dan termasuk kategori "maqbul ma 'mulun bih" yang dapat dijadikan sebagai huijah. Dua hadis yang diteliti dalam penelitian ini saling berkaitan yang memberikan penjelasan bahwa Rasullullah SAW tidak mempermasalahkan waktu pelaksanaan shalat witir itu. Rasullullah SAW pernah melakukannya pada awal malam, pertengahan malam ataupun akhir malam hari. Namun pada akhimya Rasulullah SAW lebih sering membiasakan shalat witirnya pada akhir malam. Yaitu pada waktu atau jam sahur (hampir masuk waktu subuh). Dengan penegasan karena waktu itulah yang paling utama. Dengan kata lain, akhiri shalat malammu dengan shalat witir dan witir sebagai penutup seluruh shalat malam. Hukum shalat witir adalah shalat sunat muakkad yang dianjurkan serta disemangatkan benar-benar oleh Rasulullah SAW. Shalat witir dikerjakan batasan rakaat yang ganjil, satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat, tujuh rakaat, atau lebih dari itu, yakni sebelas rakaat atau tiga belas rakaat. Jumhur ulama, madzhab Syafi'i dan madzhab Hambali mengatakan bahwa batas maksimal shalat witir ialah sebelas rakaat, minimalnya ialah satu rakaat, sedangkan minimal yang lebih sempurna ialah tiga rakaat.</description><date>2011-02-11</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/20744/1/Cover.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/20744/2/Abstrak.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/20744/3/Daftar%20Isi.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/20744/4/Bab%201.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/20744/5/Bab%202.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/20744/6/Bab%203.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/20744/7/Bab%204.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/20744/8/Bab%205.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/20744/9/Daftar%20Pustaka.pdf</identifier><identifier> Hanum, Hanifah (2011) Pemaknaan hadis witir dalam kitab Sunan Abu Dawud nomer indeks 1437-1438. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya. </identifier><recordID>20744</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Hanum, Hanifah
title Pemaknaan hadis witir dalam kitab Sunan Abu Dawud nomer indeks 1437-1438
publishDate 2011
topic Tasfir Hadis
url http://digilib.uinsby.ac.id/20744/1/Cover.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/20744/2/Abstrak.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/20744/3/Daftar%20Isi.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/20744/4/Bab%201.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/20744/5/Bab%202.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/20744/6/Bab%203.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/20744/7/Bab%204.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/20744/8/Bab%205.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/20744/9/Daftar%20Pustaka.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/20744/
contents Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mendiskripsikan tentang kualitas hadis, apakah hadis ini shahih atau tidak dan pemaknaannya secara jelas. Penelitian ini dilakukan dengan metode Takhrij dan i'tibar. Takhrij yaitu langkah awal untuk mengetahui kualitas suatu hadis. Dan i'tibar adalah menyertakan sanad-sanad lain untuk suatu hadis tertentu, yang hadits itu pada sanadnya tampak hanya terdapat seorang periwayat saja. Hasil penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kualitas hadis tentang shalat witir itu tergolong shahih segi sanad dan tidak bertentangan dengan Al Quran, hadis yang lebih kuat dan nalar. Sehingga kedua hadis itu merupakan hadis yang valid, bisa diamalkan, dan termasuk kategori "maqbul ma 'mulun bih" yang dapat dijadikan sebagai huijah. Dua hadis yang diteliti dalam penelitian ini saling berkaitan yang memberikan penjelasan bahwa Rasullullah SAW tidak mempermasalahkan waktu pelaksanaan shalat witir itu. Rasullullah SAW pernah melakukannya pada awal malam, pertengahan malam ataupun akhir malam hari. Namun pada akhimya Rasulullah SAW lebih sering membiasakan shalat witirnya pada akhir malam. Yaitu pada waktu atau jam sahur (hampir masuk waktu subuh). Dengan penegasan karena waktu itulah yang paling utama. Dengan kata lain, akhiri shalat malammu dengan shalat witir dan witir sebagai penutup seluruh shalat malam. Hukum shalat witir adalah shalat sunat muakkad yang dianjurkan serta disemangatkan benar-benar oleh Rasulullah SAW. Shalat witir dikerjakan batasan rakaat yang ganjil, satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat, tujuh rakaat, atau lebih dari itu, yakni sebelas rakaat atau tiga belas rakaat. Jumhur ulama, madzhab Syafi'i dan madzhab Hambali mengatakan bahwa batas maksimal shalat witir ialah sebelas rakaat, minimalnya ialah satu rakaat, sedangkan minimal yang lebih sempurna ialah tiga rakaat.
id IOS2718.20744
institution UIN Sunan Ampel Surabaya
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 285
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya
library_id 456
collection Koleksi Digital UIN Sunan Ampel
repository_id 2718
subject_area Filsafat
Psikologi
Teknik Kimia
city KOTA SURABAYA
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS2718
first_indexed 2017-11-08T23:09:49Z
last_indexed 2019-06-14T01:30:04Z
recordtype dc
_version_ 1765778984157577216
score 17.538404