Daftar Isi:
  • Proses Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik dalam melakukan perancangan dan pendokumentasian seni pertunjukan, terutama dalam mengemas tari klasik gaya Yogyakarta. Pergelaran Wayang Wong di Panggung Pergelaran Kraton Yogyakarta memberikan sajian keindahan yang berbeda dengan pementasan di ndalem Yudaningratan. Arena pentas pendapa Yudaningratan memberikan cukup banyak tantangan bagi fotografer untuk dapat mengambil angle yang lengkap tanpa terganggu kehadiran tiang-tiang penyangga yang cukup banyak. Dalam penataan cahaya, fotografer cukup diuntungkan dengan kualitas iluminasi standar, sehingga dengan segera dapat menyesuaikan dan memasang ukuran diafragma yang sesuai dengan lingkungan pementasan. Beberapa tips yang disimpulkan adalah: 1. Jangan pernah menunggu sepanjang pementasan untuk mendapatkan komposisi sempurna, lakukan banyak pemotretan. Gerakan di panggung memang relatif cepat dan sangat jarang menyediakan adegan ulangan untuk dapat menangkap momentum gerak. Penggunaan kamera digital memberikan kelonggaran untuk memotret sangat banyak dengan beaya murah. 2. Siapkan memory cards dua atau tiga dan juga baterai cadangan agar terjaga keberlanjutan pemotretan pada saat menghadapi sajian panggung dengan durasi panjang. 3. Jangan menggunakan flash, karena tidak saja “tidak sopan” dan bahkan mematikan imaji yang terekam. 4. Cari informasi sebanyaknya sebelum pementasan dilaksanakan. Upayakan untuk menghadiri latihan-latihan dan memotret pada saat gladi bersih. 5. Jika dalam kamera digital ada format RAW pergunakan. Format ini memberikan space cukup di memory card juga memberikan kemungkinan lebih besar untuk mengoreksi dan mengembangkan di langkah lanjutnya.