Memahami Metode A/r/tografi (Being with A/r/tography)
Main Authors: | Stephanie Springgay, -, Rita L. Irwin, -, Larl Leggo, -, Peter Gouzouasis, -, St. Hanggar Budi Prasetya, 19680102 199903 1 002 |
---|---|
Format: | Book PeerReviewed |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
BP ISI Yogyakarta
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/1255/1/Being%20With%20Arthography.pdf http://digilib.isi.ac.id/1255/2/upload.pdf http://digilib.isi.ac.id/1255/ http://lib.isi.acid |
Daftar Isi:
- Wawasan‐wawasan yang terkumpul dalam koleksi ini menyediakan perpektif yang memiliki banyak aspek yang perlu dipertimbangkan terkait dengan sifat dan tujuan dari a/r/tografi; sebagaimana mereka menyadarkan kita pada kemungkinan besar menciptakan koneksi baru dan memperdalamnya, naungan, dan tanggung jawab pada koneksi yang tercipta. Ini tidak tetap, usaha heuristik generatif a/r/tografi ini berpendirian teguh pada kebenaran dan yang berlaku umum, bahkan ketika dimensi kontekstual, politik, dan sosiologi pembelajaran dan penyelidikan menstrukturisasinya dengan cara yang baru. Kita mengetahui bahwa bahasa selalu mengikat kita dan menempatkan dirinya sendiri; ketika konsep “kebenaran”, menunggu dengan sabarnya sebuah kebenaran kasus yang muncul, mengajarkan kita untuk menerima tempat, untuk beristirahat sejenak, namun mempersiapkannya untuk perubahan. Sekitar dua puluh tahun lalu, setelah belajar sebagai seorang ahli etnografi dan mengerjakan penelitian yang sulit mengenai keutamaan melek huruf dalam konteks wanita yang bekerja sekaligus belajar, saya mulai menguak penelitian serupa yang menuntut saya sebagai seorang pendidik dan seniman. Saya bukan satu‐satunya yang merasa gelisah terhadap bahasa perusahaan yang menyampaikan kebijakan dan mewajibkan keseragaman dan senjata sebagai hal yang penting – penangkapan, ancaman, kebenaran, pertahanan – walaupun saya tidak pernah yakin siapa yang dikecualikan sebagai musuh, mungkin, cepat berpikir tetapi tanpa strategi, dan menghina ide seperti kebijakan, kedermawanan, keterbatasan, keadaan diam, ketidaktahuan, cinta dan keyakinan