Daftar Isi:
  • Kerupuk adalah produk makanan yang sangat popular di Indonesia. Pembuatan kerupuk dari bahan baku tepung jagung termasuk diversifikasi terhadap produk kerupuk. Kerupuk di Indonesia memiliki market size yang sangat besar sehingga industri kerupuk dapat dipertimbangkan sebagai suatu usaha yang menjanjikan. Industri kerupuk akan didirikan dalam skala rumah tangga karena sebagian besar industri kerupuk di Indonesia berada dalam skala tersebut. Pendirian industri kerupuk jagung berkapasitas 500 kg total tepung per hari direncanakan berbentuk perusahaan perseorangan dengan struktur organisasi garis. Bahan baku yang dibutuhkan adalah 250 kg tepung jagung, 250 kg tapioka dan air. Sedangkan bahan pembantu tang dibutuhkan adalah gula, garam, bawang putih dan baking powder. Proses produksi dilakukan selama delapan jam kerja per hari (1 shift) secara kontinyu dengan total karyawan 15 orang. Industri pengolahan kerupuk jagung direncanakan berlokasi di Jl. Jenggolo, Sidoarjo, Jawa Timur dengan luas lahan 360 m2 dan luas bangunan 280,5 m2. Produk kerupuk jagung dikemas dengan berat 1kg, 500g dan 250g dengan plastik PP ketebalan 0,08 mm sebagai kemasan primer . Perencanaan industri kerupuk jagung ditinjau dari faktor teknis (pengadaan bahan baku dan bahan pembantu, lokasi pemasaran, fasilitas umum, tenaga kerja dan tata letak pabrik) dan faktor ekonomis yang meliputi laju pengembalian modal sesudah pajak (ROR) sebesar 25,20%, yang lebih besar dari MARR (Minimum Attractive Rate of Return) 13,87%, dengan waktu pengembalian modal sesudah pajak (POP) 2 tahun 10 bulan 24 hari dan titik impas (BEP) sebesar 45,73%. Berdasarkan faktor-faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa home industry kerupuk jagung yang direncanakan ini layak untuk didirikan dan dioperasikan.