Daftar Isi:
  • Indonesia kaya akan flora yang dapat digunakan sebagai obat herbal. Salah satunya adalah rambut jagung yang kurang dimanfaatkan masyarakat dan biasanya menjadi limbah. Rambut jagung ini mengandung senyawa- senyawa antioksidan seperti fenolik, tannins, quercetin, kaempferol, myricetin, apigenin, routine, dan luteolin. Untuk mendapatkan kandungan tersebut, maka tujuan studi ini adalah menentukan konsentrasi etanol yang dapat mengekstrak Total Phenolic Content (TPC) dan Total Flavonoid Content (TFC) tertinggi, serta mempelajari aktivitas antioksidan dari ekstrak rambut jagung tersebut. Rambut jagung diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan waktu maserasi yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 jam. Hasil TPC tertinggi yang didapatkan sebesar 24,95 mg galic acid equivalent (GAE)/g rambut jagung kering menggunakan pelarut etanol 70% dengan waktu ekstraksi 5 jam, sedangkan TFC tertinggi yang didapatkan sebesar 17,12 mg routine equivalent (RE)/g rambut jagung kering menggunakan pelarut etanol 70% dengan waktu ekstraksi 6 jam. Ekstrak yang memiliki TPC dan TFC tertinggi diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Hasilnya menunjukan bahwa semakin besar konsentrasi antioksidan, semakin besar pula aktivitas antioksidan tersebut dalam menetralkan radikal bebas DPPH.