Daftar Isi:
  • Konsumsi teh di Indonesia relatif tinggi yaitu 300 gram/kapita/tahun. Umumnya masyarakat Indonesia mengonsumsi minuman teh dalam kondisi manis dengan kadar sukrosa 10% (b/v). Konsumsi gula tinggi secara terus menerus dapat menyebabkan resistensi insulin sehingga menyebabkan diabetes tipe 2. Di Indonesia penderita diabetes semakin tahun semakin meningkat. Sebaiknya pola konsumsi teh diubah dengan menggunakan bahan yang tidak memberikan efek kenaikan gula darah, salah satunya adalah Stevia rebaudiana yang mengandung senyawa pemanis utama steviosida dan rebaudiosida A. Stevia juga sebagai sumber antioksidan karena mengandung senyawa fenol dan flavonoid. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk daun stevia pada minuman teh hitam terhadap komposisi fitokimia, total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan serta konsentrasi yang tepat untuk mendapatkan aktivit as antioksidan tertinggi. Pada penelitian ini digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu penambahan bubuk daun stevia yang terdiri dari 6 taraf perlakuan (0,00%; 0,05%; 0,13%; 0,21%, 0,29%, dan 0,37%) dengan 4 kali ulangan. Parameter uji meliputi analisa komposisi fitokimia, total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan (DPPH dan reduksi ion besi). Hasil penelitian menunjukkan penambahan bubuk daun stevia di berbagai konsentrasi pada minuman teh hitam memberikan perbedaan pada komposisi fitokimia, total fenol, total flavonoid, aktivitas antioksidan (DPPH, dan kemampuan mereduksi ion besi). Kadar total fenol adalah 153,57-215,98 mg GAE/L sampel, kadar total flavonoid adalah 23,15-36,75 mg CE/L sampel, kemampuan menangkal radikal bebas DPPH adalah 23,11-37,02 mg GAE/L sampel, dan kemampuan mereduksi ion besi adalah 464,74-713,63 mg GAE/L sampel. Perlakuan 6 (0,37%) memiliki antioksidan tertinggi. Berdasarkan pearson correlation antara total fenol dan total flavonoid dengan kemampuan menangkal DPPH dan kemampuan mereduksi ion besi menunjukkan antioksidan bersifat primer dan sekunder.