Kajian pengaruh pemanfaatan ekstrak biji anggur sebagai antioksidan pada daging cacah setelah mengalami pemasakan

Main Author: Septiana, Clara Sylvia
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Faculty of Agricultural Technology , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/2247/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.wima.ac.id/2247/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/2247/3/BAB%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/2247/4/BAB%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/2247/5/BAB%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/2247/
Daftar Isi:
  • Daging adalah salah satu komoditi pangan yang memiliki kadar lemak tinggi. Kadar lemak yang tinggi pada daging membuat daging tersebut mudah rusak. Setelah diolah dan disimpan pada suhu dingin membuat daging dapat mengalami oksidasi dan daging mengalami ketengikan yang dapat menurunkan cita rasa dan mutu daging tersebut. Pengurangan oksidasi lemak pada daging yang telah mengalami pemasakan kemudian disimpan ini merupakan suatu hal yang penting. Proses oksidasi lemak pada daging dapat dikurangi dengan penambahan antioksidan. Antioksidan yang alami dan aman untuk digunakan pada daging adalah ekstrak biji anggur. Biji anggur kaya akan antioksidan sehingga dapat ditambahkan pada daging untuk mengurangi oksidasi lemak pada daging. Sejauh ini yang kita tahu bahwa masyarakat mengkonsumsi anggur tidak disertai dengan bijinya. Kebanyakan anggur yang dikonsumsi akan dibuang bijinya. Biji anggur bisa dikatakan sebagai limbah oleh karena itu biji anggur dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan karena mempunyai kandungan OPC atau yang biasanya disebut Oligomer Proantho Cyanidin yang terbukti kandungan antioksidannya 50 kali lebih efektif dari vitamin E dan 20 kali lebih efektif dari vitamin C.