Pengaruh Metode Dan Jenis Pelarut Ekstraksi Terhadap Rendemen Dan Kualitas Minyak Atsiri Nilam
Main Authors: | Ayucitra *), Aning, Irawaty, Wenny, Soetaredjo, Felycia Edi |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/20122/1/17p-Pengaruh_metode_dan_.pdf http://repository.wima.ac.id/20122/7/17pn-R1%262-Pengaruh_Metode_Dan_%20.pdf http://repository.wima.ac.id/20122/ |
Daftar Isi:
- Minyak atsiri nilam merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia penghasil devisa negara. Minyak atsiri nilam Indonesia sangat digemari oleh pasar Eropa dan Amerika sebagai bahan baku industri pembuatan minyak wangi, kosmetik, farmasi, dan sabun karena merupakan bahan fiksatif wewangian yang sampai saat ini belum dapat disintesis secara kimia, juga bersifat antijamur, antidepresi, dan antiinflamasi. Meskipun demikian, stabilitas ketersediaan dan mutu minyak atsiri nilam Indonesia dapat dikatakan sangat fluktuatif dan masih tergolong rendah. Hal ini mungkin diakibatkan oleh keterbatasan wawasan dan teknologi yang dimiliki oleh petani/penyuling minyak atsiri nilam baik dalam hal budidaya tanaman nilam maupun teknik pengolahan minyak atsiri nilam. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh metode dan jenis pelarut ekstraksi terhadap rendemen dan kualitas minyak atsiri nilam yang dihasilkan. Metode ekstraksi pelarut menggunakan tiga jenis pelarut dengan tingkat kepolaran yang berbeda, yaitu etanol, metanol, dan etil asetat. Metode lainnya adalah distilasi uap. Minyak nilam yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan GC-MS. Hasil analisis menggunakan GC terhadap ekstrak maupun minyak nilam hasil distilasi uap menunjukkan adanya kesamaan kromatogram dengan minyak nilam komersial. Senyawa aktif yang terdeteksi antara lain patchouli alcohol, α-patchoulene, β-patchoulene, dan α-guaiene. Hasil analisis GC-MS juga menunjukkan adanya kandungan patchouli alcohol pada minyak nilam yang diperoleh.