Pengaruh penambahan variasi konsentrasi susu skim terhadap karakteristik fisikokimia yoghurt kolostrum
Main Author: | Marvely, Ray |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Widya Mandala Catholic University Surabaya
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/12521/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/12521/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/12521/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/12521/3/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/12521/4/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/12521/5/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/12521/ |
Daftar Isi:
- Peternak dapat memanfaatkan susu sapi secara komersial setelah hari ketujuh setelah masa laktasi sehingga kolostrum, hasil sekresi dari kelenjar susu sapi pada awal masa laktasi sampai 3-5 hari setelah kelahiran anak sapi, kurang termanfaatkan. Yoghurt pada umumnya terbuat dari susu sapi, namun pada penelitian akan digunakan kolostrum sapi. Yoghurt merupakan sistem koloid kompleks yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus atau bakteri asam laktat yang sesuai untuk membentuk struktur gel yang kompak. Kolostrum yang digunakan adalah kolostrum hari keempat dan kelima karena jumlah kolostrum sapi pada hari tersebut sekitar 5-6 liter setiap masa laktasi, jumlahnya cukup banyak bagi anak sapi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku yoghurt kolostrum. Kandungan laktosa dan lemak yang tinggi pada kolostrum akan mempengaruhi karakteristik fisikokimia yoghurt, maka dilakukan penambahan susu skim untuk menurunkan kadar lemak dan meningkatkan sumber protein dan laktosa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Faktor Tunggal dengan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu penambahan variasi konsentrasi susu skim (0% b/v, 1% b/v, 2% b/v, 3% b/v, 4% b/v, 5% b/v). Masing-masing perlakuan akan diulang 4 kali. Parameter yang diuji meliputi pH, total asam laktat dan sineresis. Data yang diperoleh secara statistik dengan uji ANOVA (Analysis of Varians) pada α = 5% dan jika ada beda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Jarak Nyata Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) untuk menentukan taraf perlakuan mana yang memberikan perbedaan nyata.