Pengaruh perbedaan konsentrasi susu skim terhadap viabilitas bakteri asam laktat yogurt kolostrum

Main Author: Hoo, Hendri Holsen
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Widya Mandala Catholic University Surabaya , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/12520/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.wima.ac.id/12520/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/12520/3/BAB%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/12520/4/BAB%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/12520/5/BAB%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/12520/6/LAMPIRAN.pdf
http://repository.wima.ac.id/12520/
Daftar Isi:
  • Kolostrum sapi adalah hasil sekresi dari kelenjar ambing induk sapi betina selama 1-7 hari setelah proses kelahiran anak sapi. Kolostrum sapi mempunyai warna putih agak kekuningan, konsistensi kental, kaya akan antibodi dan mineral, serta mengandung kurang lebih 90 komponen penting, diantaranya adalah protein, lemak, karbohidrat, asam lemak esensial, asam amino, vitamin dan mineral. Kolostrum sapi juga mempunyai komponen bioaktif seperti growth factor, senyawa antimikroba, faktor imun seperti senyawa immunoglobulin serta enzim dalam jumlah yang besar. Kolostrum sapi terbukti memiliki efek positif terhadap kesehatan, maka dapat dikembangkan menjadi produk fungsional, yaitu yogurt kolostrum. Kandungan laktosa yang rendah dan lemak yang tinggi pada kolostrum dapat mempengaruhi aktivitas dan viabilitas bakteri asam laktat sebagai starter pada yogurt kolostrum. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan susu skim untuk meningkatkan kandungan laktosa serta protein dan menurunkan konsentrasi lemak pada campuran bahan dalam pembuatan yoghurt kolostrum. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu perbedaan konsentrasi susu skim (S), S0= 0%, S1= 1%, S2= 2%, S3= 3%, S4= 4%, S5= 5% (b/v). Masing-masing perlakuan akan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Parameter yang diuji meliputi total bakteri asam laktat, sedangkan total asam laktat dan pH merupakan data pendukung. Data yang diperoleh secara statistik dengan uji ANOVA (Analysis of Varians) pada α = 5% dan jika ada beda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Jarak Nyata Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) untuk menentukan taraf perlakuan mana yang memberikan perbedaan nyata.