Daftar Isi:
  • Produk flakes umumnya dikonsumsi saat pagi hari sebagai sarapan karena penyiapannya yang mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Penggunaan tepung beras merah dan tepung ubi jalar ungu bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis karena pemanfaatan keduanya menjadi suatu produk pangan masih minim, disamping manfaat dari kedua bahan tersebut yang berguna bagi tubuh. Keduanya memiliki karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi, serat pangan, dan pigmen antosianin yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan proporsi tepung ubi jalar ungu dan tepng beras merah terhadap sifat kimia flakes. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu proporsi tepung ubi jalar ungu dan tepung beras merah terhadap sifat kimiawi flakes berbahan baku tepung ubi jalar ungu dan tepung beras merah yang terdiri atas enam level, yaitu 100:0; 80:20; 60:40; 40:60; 20:80; 0:100% b/b. Pengulangan pada percobaan ini dilakukan sebanyak empat kali. Analisa yang dilakukan meliputi pengujian kadar air, pengujian aktivitas antioksidan metode DPPH, pengujian kadar serat pangan, dan pengujian total fenol. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan analisa varian (ANOVA) pada α = 5%. Jika hasil uji menunjukkan adanya pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Duncan pada α = 5%, kemudian pembuatan grafik spider web untuk menentukan perlakuan dengan karakteristik kimia tertinggi. Perbedaan proporsi tepung ubi jalar ungu: tepung beras merah berpengaruh nyata terhadap total fenol, aktivitas antioksidan, dan kadar serat. Hasil penelitian dari flakes adalah kadar air 4,25-5,71%, total fenol 390,469-886,406 mg GAE/100 g bahan, aktivitas antioksidan 52,26-65,24%, dan kadar serat 9,47-13,86%. Perlakuan terbaik adalah penggunaan proporsi 100:0 tepung ubi jalar ungu:tepung beras merah.