Daftar Isi:
  • Sanitasi pangan merupakan salah satu cara untuk mencegah kontaminan masuk ke dalam bahan pangan. Penerapan sanitasi pangan perlu dilakukan di lingkungan rumah untuk menunjang keamanan pangan seluruh anggota keluarga. Aspek-aspek sanitasi yang diobservasi dalam penelitian ini meliputi ketersediaan fasilitas unit rumah yang menunjang sanitasi, pembersihan rumah dan peralatan dapur, higienitas personal, dan penanganan sampah serta binatang pengganggu. Rumah susun Bandarharjo digunakan sebagai objek penelitian. Keterbatasan ruangan menyebabkan beberapa ruangan dimanfaatkan untuk fungsi yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mengobservasi dan mengevaluasi penerapan sanitasi yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga yang bertanggung jawab terhadap proses pengolahan bahan pangan dan kebersihan lingkungan rumah. Penelitian ini diawali dengan pembuatan kuesioner tentang penerapan sanitasi berdasarkan hasil observasi lapangan. Wawancara dilakukan secara langsung terhadap 132 responden (ibu-ibu rumah tangga). Tiga sampel unit rumah susun dipilih untuk dianalisa lebih lanjut dalam uji cemaran mikroorganisme TPC (Total Plate Count) dan total koliform terhadap 5 jenis sampel (air minum dan masak, udara area dapur, pisau dapur, dan tangan responden). Analisa hasil dilakukan dengan cara membuat persentase kesesuaian kuesioner dengan GHP, uji beda nyata menggunakan Kruskal Walis pada tingkat kepercayaan 95%, dan uji korelasi koefisien kontingensi pada tingkat kepercayaan 90%. Sebanyak 66,67% responden tidak menggunakan fasilitas cuci tangan atau wastafel. Sebanyak 56,82% responden tidak memiliki fasilitas tempat untuk mencuci peralatan dapur dan peralatan makan. Pada sampel air minum jumlah cemaran mikroorganisme dengan Total Plate Count dan koliform telah melebihi ambang batas yang ditetapkan, yaitu 0 /100 ml untuk koliform dan 102 CFU/ml untuk Total Plate Count. Sebanyak 9,85% responden dari total responden yang memiliki persentase kesesuaian dengan GHP lebih dari 80%. Berdasarkan uji korelasi Koefisien Kontingensi diperoleh bahwa jumlah anggota memiliki hubungan korelasi yang nyata dengan range persentase kesesuaian dengan GHP dengan nilai korelasi 0,406.