PERBANDINGAN KANDUNGAN CURCUMINOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI FRAKSI CURCUMINOID KUNYIT (Curcuma longa Linn, Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe, dan Curcuma mangga Valeton and Zijp) SEBAGAI SENYAWA AKTIF BAHAN PANGAN
Daftar Isi:
- Kunyit mengandung senyawa antioksidan berupa curcuminoid. Curcuminoid telah diaplikasikan dalam pengobatan dan makanan. Warna kuning pada curcuminoid sangat kuat sehingga curcuminoid hanya dapat diaplikasikan pada jenis makanan tertentu saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji curcuminoid sebagai senyawa aktif bahan pangan pada tiga jenis bahan baku yaitu kunyit (Curcuma longa Linn), kunyit gombyok (Curcuma zedoaria (Christm) Roscoe), dan kunyit putih (Curcuma mangga Valeton dan Zijp), serta untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari fraksi curcuminoid. Curcuminoid diekstraksi dengan ekstraksi soklet menggunakan pelarut metanol, fraksinasi menggunakan kolom kromatografi dengan fase diam berupa cellite, analisa senyawa hasil fraksinasi menggunakan kromatografi lapis tipis, dan analisa antioksidan dengan metode DPPH. Ekstrak C.longa memiliki kandungan curcuminoid tertinggi. Urutan kandungan curcuminoid dari tertinggi hingga terendah adalah C.longa (38,27 mg/100 mg sampel), C.mangga (9,57 mg/100 mg sampel), dan C.zedoaria (3,58 mg/100 mg sampel). Namun ekstrak dengan aktivitas antioksidan tertinggi adalah C.mangga. Urutan aktivitas antioksidan ekstrak dari tertinggi hingga terendah adalah C.mangga (89,55 %SA), C.zedoaria (81,23 %SA), dan C.longa (69,30 %SA).