POLITENESS STRATEGIES IN MAKING REQUEST AS APPLIED BY JUNIORS, VISITORS AND SENIORS: A CASE STUDY IN WANACARAKA SOEGIJAPRANATA CATHOLIC UNIVERSITY
Daftar Isi:
- Manusia tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri. Mereka membutuhkan satu sama lain karena manusia ialah makhluk sosial. Ketergantungan manusia dapat dilihat manakala mereka meminta pertolongan seseorang. Saat mereka meminta sesuatu, mereka harus mempertimbangkan banyak hal. Mereka harus menjaga harga diri orang lain. Sopan santun ialah cara terbaik untuk menjaga harga diri orang lain. Ini digunakan untuk menghindari membuat malu, menyinggung dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menemukan strategi – strategi sopan santun yang digunakan oleh manusia ketika mereka meminta sesuatu. Peneliti memilih komunitas WANACARAKA sebagai subyek penelitian peneliti. Permintaan ini dianalisa berdasarkan teori dari Brown dan Levinson (1978). Dalam WANACARAKA, ada tiga subyek yang terdiri dari; 6 senior, 9 yunior dan 8 pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para senior lebih memilih menggunakan positive politeness strategies. Hal ini berarti bahwa para senior memiliki hubungan yang sangat dekat dengan para yunior dan pengunjung. Mereka lebih memilih untuk membuang jauh – jauh jarak yang ada dan menggantinya dengan suatu persahabatan. Positive politeness strategies juga digunakan oleh para pengunjung kepada para yunior. Double positive politeness strategies digunakan oleh para yunior ke para senior, para yunior ke para pengunjung dan para pengunjung ke para senior. Tujuan dari penggunaan strategi – strategi ini ialah untuk menekankan positive politeness strategies yang digunakan atau unuk memberikan penekanan yang lebih terhadap strategi – strategi yang digunakan dalam permintaan. Negative and double negative politeness strategies digunakan juga oleh para yunior ke senior dan para pengunjung ke para yunior. Hal ini berarti mereka lebih memilih untuk membuat jarak dalam percakapan – percakapan mereka.