Daftar Isi:
  • Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam bekerja ditentukan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah tingkat kecerdasan, yang dalam kajian psikologi terbagi dalam kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Dalam penelitian religiositas, konsep religiositas disamakan dengan spiritualitas dan etika agama. Penelitian ini bermaksud menguji pengaruh religiositas dimensi belief, religiositas dimensi komitmen, dan religiositas dimensi behavior terhadap keterlibatan kerja dan komitmen organisasi, pengaruh keterlibatan kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja dan juga pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Alasan pemilihan topik ini karena selama ini belum banyak penelitian yang dilakukan berhubungan dengan pengaruh religiosiatas di kalangan akuntan. Di samping bahwa profesi akuntan akhir-akhir ini banyak mendapat sorotan negatif karena perilaku akuntan itu sendiri. Penelitian ini menggunakan data dari sembilan KAP, dengan jumlah responden sebanyak 44 orang. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul, kemudian diolah dengan bantuan program Komputer SPSS dan pengujian hipotesis digunakan uji regresi. Dari hasil perhitungan, menunjukkan bahwa Fhitung (5.001) > Ftabel (4.07). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa religiositas dimensi belief berpengaruh positif terhadap keterlibatan kerja. Kesimpulan ini mendukung hasil penelitian Gozhali (2002). Hasil perhitungan dan analisis data menunjukkan bahwa Fhitung (3.856) < Ftabel (4.07). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa religiositas dimensi komitmen tidak berpengaruh positif terhadap keterlibatan kerja. Kesimpulan ini tidak mendukung hasil penelitian Gozhali (2002). Hal ini berkaitan dengan pengalaman dalam beragama. Orang yang memiliki pengalaman beragama yang intens akan memiliki kreativitas yang tinggi dan untuk menumbuhkan keterlibatan kerja dibutuhkan adanya kreativitas. Hasil perhitungan dan analisis data menunjukkan bahwa Fhitung (0.013) < Ftabel (4.07). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa religiositas dimensi behavior tidak berpengaruh positif terhadap keterlibatan kerja. Kesimpulan ini tidak mendukung hasil penelitian Gozhali (2002). Hal ini berkaitan dengan praktek beribadah dan pengamalan dalam beragama. Orang yang melakukan praktek beragama secara intens akan menghasilkan pemikiran yang cemerlang yang meningkatkan kreativitas. Dalam pengamalan beragama yang dikaitkan dengan bekerja, maka orang yang bersangkutan akan melakukan pekerjaannya dengan sungguh- sungguh dan menyelesaikan segala urusannya dengan kreatif. Dan untuk menumbuhkan keterlibatan kerja dibutuhkan kreativitas. Hasil perhitungan dan analisis data menunjukkan bahwa Fhitung (1.178) < Ftabel (4.07). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa religiositas dimensi belief tidak berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Kesimpulan ini tidak mendukung hasil penelitian Gozhali (2002). Hal ini berkaitan dengan keyakinan ii dan pengetahuan agama. Keimanan akan mendorong untuk selalu memecahkan masalah filosofis dan ilmiah dengan bantuan Tuhan, yang ditunjang dengan akal yang kreatif. Pengetahuan agama yang tinggi akan mendorong kelancaran dalam berpikir, yang menjadi bagian dari kreativitas. Jadi untuk menumbuhkan komitmen organisasi dibutuhkan adanya kreativitas. Hasil perhitungan dan analisis data menunjukkan bahwa Fhitung (1.564) < Ftabel (4.07). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa religiositas dimensi komitmen tidak berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Kesimpulan ini tidak mendukung hasil penelitian Gozhali (2002). Hal ini berkaitan dengan pengalaman dalam beragama. Orang yang memiliki pengalaman beragama yang intens akan memiliki kreativitas yang tinggi dan untuk menumbuhkan komitmen organisasi dibutuhkan adanya kreativitas. Hasil perhitungan dan analisis data menunjukkan bahwa Fhitung (1.139) < Ftabel (4.07). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa religiositas dimensi behavior tidak berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Kesimpulan ini tidak mendukung hasil penelitian Gozhali (2002). Hal ini berkaitan dengan praktek beribadah dan pengamalan dalam beragama. Orang yang melakukan praktek beragama secara intens akan menghasilkan pemikiran yang cemerlang yang meningkatkan kreativitas. Dalam pengamalan beragama yang dikaitkan dengan bekerja, maka orang yang bersangkutan akan melakukan pekerjaannya dengan sungguh- sungguh dan menyelesaikan segala urusannya dengan kreatif dan untuk menumbuhkan komitmen organisasi dibutuhkan adanya kreativitas. Hasil perhitungan menunjukan bahwa Fhitung (3.424) > Ftabel (3.22). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi dan keterlibatan kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Hasil ini mendukung penelitian Gozhali (2002). Hasil penghitungan menunjukkan bahwa Fhitung (13.044) > Ftabel (4.07). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap produktifitas. Hasil mendukung penelitian Gozhali (2002).