Daftar Isi:
  • pengetahuan yang juga harus dimiliki seorang auditor. Hal tersebut menyiratkan bahwa semakin berpengalaman maka auditor akan memiliki keahlian yang semakin tinggi. Konsep profesionalisme yang dikembangkan oleh Hall (1968) banyak digunakan oleh peneliti-peneliti untuk mengukur bagaimana para profesionalisme memandang profesi mereka, yang tercermin dari sikap dan perilaku mereka. Kinerja diartikan sebagai kesuksesan yang dicapai seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Kesuksesan yang dimaksud tersebut ukurannya tidak dapat disamakan pada semua orang, namun lebih merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku sesuai dengan pekerjaan yang ditekuninya. Dalam hubungannya dengan kinerja, para profesional umumnya mempunyai tingkat kompetensi yang tinggi terhadap pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka, atau suatu perasaan senang atau tidak senang pegawai yang relatif berbeda dari pemikiran obyektif dan keinginan perilaku. Komitmen organisasi didefinisikan sebagai suatu perpaduan antara sikap dan perilaku. Komitmen organisasi menyangkut tiga sikap yaitu, (1) rasa mengidentifikasi dengan tujuan organisasi, (2) rasa keterlibatan dengan tugas organisasi, dan (3) rasa kesetiaan kepada organisasi. Alasan melakukan penelitian ini adalah untuk melakukan replikasi penelitian dari Sumardi (2001) serta Yohanes Sri Guntur, Bambang Soepomo, dan Gitoyo (2002) dengan cara yang sama dengan data pada obyek dan waktu yang berbeda, selain itu dalam penelitian ini peneliti ingin memfokuskan apakah dengan adanya variabel profesionalisme sebagai variabel intervening akan semakin meningkatkan pengaruh positif pengalaman terhadap kinerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi.Selain itu untuk menunjukkan kepada auditor betapa pentingnya bagi auditor untuk mengerti dan peka terhadap masalah-masalah profesionalisme dalam menjalankan profesinya demi tanggung jawabnya terhadap klien dan masyarakat umum serta mengingat subyek penelitian ini adalah auditor yang juga manusia, yang mudah berubah sikap, perilaku dan cara pandangnya, maka perlu untuk melakukan penelitian secara berkelanjutan. Populasi pada penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Semarang, yang berjumlah 16 KAP. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Dari 87 kuesioner yang dikirim pada 16 Kantor Akuntan Publik di Semarang hanya 46 kuesioner yang kembali dan memenuhi syarat kelengkapan data. Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur ( Path Analysis ). Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel pengalaman memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kinerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi melalui profesionalisme.