PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI OPEN-ENDED PROBLEM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD
Main Author: | Ni Nym. Garminah, Ni Pt. Rika Ardiyanti, I Md. Suarjana, |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
MIMBAR PGSD Undiksha
, 2013
|
Online Access: |
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/860 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/860/732 |
Daftar Isi:
- Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran Matematika antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Matematika berorientasi open-ended problem dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimen), dengan desain non equivalent post-test only control group design . Populasi penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 8 Banjar Anyar pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dan sampel menggunakan teknik sampel jenuh, sehingga didapatkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data kemampuan berpikir kreatif siswa dikumpulkan dengan menggunakan metode tes dengan instrumen berupa butir-butir tes essay. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif kelompok eksperimen berada pada kualifikasi kreatif (M=46,34; SD=4,71), sedangkan kemampuan berpikir kreatif kelompok kontrol berada pada kualifikasi cukup kreatif (M=35,91; SD=3,97). Hasil uji-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Matematika berorientasi open-ended problem, dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil analisis menunjukkan bahwa t hitung = 10, 43, t tabel = 1,67 dan db = n1 + n2 – 2 = 73 dengan taraf signifikansi 5%. Oleh karena t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran Matematika berorientasi open-ended problem berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Kata-kata kunci:Open-Ended Problem, konvensional, berpikir kreatif.