PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DALAM LARUTAN NATRIUM METABISULFIT (NA2S2O5) TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM L.) VARIETAS SUMENEP
Main Authors: | Herudiyanto, Marleen, Sumanti, Debby M., Ahadiyah, Ria Nurul |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Terbitan: |
TEKNOTAN
, 2014
|
Online Access: |
http://jurnal.unpad.ac.id/teknotan/article/view/4788 |
Daftar Isi:
- Perubahan pola hidup masyarakat perkotaan menyebabkan permintaan akan makanan instan meningkat dengan alasan kepraktisan. Pengolahan bawang merah menjadi tepung bawang merah memudahkan dalam penggunaannya sebagai bumbu. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2005 hingga Mei 2006. Bawang merah varietas Sumenep memiliki kadar air yang rendah dan kadar padatan serta kadar bahan volatil yang tinggi. Pengeringan pada produk pangan menyebabkan berkurangnya aroma dan pencoklatan non-enzimatis. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi dan lama peren-daman dalam natrium-metabisulfit yang tepat agar diperoleh tepung bawang merah dengan karakteristik yang baik. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi NMS yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : 500 ppm (a1), 1000 ppm (a2), dan 1500 ppm (a3). Faktor kedua adalah lama perendaman yang terdiri dari 2 taraf, yaitu : 3 menit (b1) dan 6 menit(b2). Konsentrasi natrium-metabisulfit 1000 ppm dan lama perendaman 6 menit menghasilkan tepung bawang dengan karakteristik terbaik yaitu berwarna kuning semu kehijauan (L: 61,82; a : -5,55, b : +40,94), kadar air 4,76%, kadar VRS 49,53 m.ek/g, kadar abu 2,14%, dan residu Sulfit 4,59 ppm dan rendemen 14,83%. Kata kunci: Tepung, bawang merah, kadar air, natrium-metabisulfit