PEMANFAATAN LIMBAH KULIT UDANG MENJADI EDIBLE COATING UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN LINGKUNGAN

Main Authors: Swastawati, Fronthea; Jurusan Perikanan, Universitas Diponegoro, Wijayanti, Ima; Jurusan Perikanan, Universitas Diponegoro, Susanto, Eko; Jurusan Perikanan, Universitas Diponegoro
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti , 2009
Subjects:
Online Access: http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/jtl/article/view/17554
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/jtl/article/view/17554/17469
Daftar Isi:
  • Utilize shrimp waste to be edible coating to reduce environmental pollution. Devisal obtained from Fisheries sector come from shrimp export were 125.596 ton at 2007 [3]. Shrimp produce 65%-85% waste. Researches to utilize shrimp waste to be chitosan as “edible coating” were done. Chitosan Processing were drying, destroying, demineralization, neutralization, deproteination, neutralization, deasetilization, neutralization and drying. Shrimp shell produce15% chitosan with water content 5,56%, ash content 0,86% and deasetilalization degree 90%. Chitosan were applied on salted boiled fish with concentration 0% and 1,2%. The result show organoleptic value of Salted boiled fish without and with chitosan (0% and 0,25%) were 7,93 and 7,98 and TPC value were 2,4 x 103 and 4,5 x 103. This research show chitosan from shrimp shell could be “edible coating” to pursue microbial growth and to increase self life fisheries product. Abstract in Bahasa Indonesia: Devisa yang diperoleh dari sektor perikanan 34% berasal dari ekspor udang sebesar 125.596 ton pada tahun 2007 [3]. Produksi udang menghasilkan limbah + 65%-85% dari berat udang. Penelitian untuk memanfaatkan limbah kulit udang menjadi chitosan sebagai “Edible Coating” telah dilakukan melalui proses : pengeringan, penghancuran, demineralisasai, netralisasi, deproteinas, netralisasi, deasetilasi, netralisasi dan pengeringan. Rendemen chitosan yang dihasilkan 15 % dengan kadar air 5,56%; kadar abu 0,86%; derajat deasetilasi 90%. Chitosan diaplikasikan pada ikan pindang digunakan konsentrasi : 0% dan 0,25 %. Dari hasil “ Edible Coating” pada ikan pindang menunjukkan nilai rata-rata organoleptik dengan dan tanpa chitosan adalah : 7,93 dan 7,98 dan nilai TPC masing-masing 2,4 x 103 dan 4,5 x 103 menunjukkan perbedaan yang sangat nyata pada taraf uji 1%. Dari hasil Penelitian menunjukkan chitosan dari kulit udang bisa menjadi “edible coating” untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan menambah daya awet produk perikanan.