Daftar Isi:
  • Pengaruh pengupasan dan waktu perendaman pada umbi porang terhadap kadar glukomanan dan kadar senyawa oksalat telah dipelajari. Umbi porang tanpa dan dengan pengupasan dipotong menjadi beberapa bagian, kemudian direndam dalam air dengan variasi waktu 0, 60, 120 dan 180 menit. Umbi porang yang telah direndam kemudian dikeringkan dan diolah menjadi tepung porang. Kadar glukomanan pada umbi porang dianalisa menggunakan metode gravimetri, sedangkan kadar senyawa oksalat menggunakan metode titrasi permanganometri. Umbi porang yang dikupas dengan variasi perendaman 0, 60, 120, dan 180 menit secara berturut-turut memiliki rata-rata kadar glukomanan sebesar 36,51%; 40,45%; 44,01%; dan 48,39%. Umbi porang yang tidak dikupas dengan variasi perendaman 0, 60, 120, dan 180 menit secara berturut-turut memiliki rata-rata kadar glukomanan sebesar 34,86%; 22,55%; 22,37%; dan 21,70%. Hasil analisa rata-rata kadar senyawa oksalat pada umbi porang yang dikupas dengan variasi perendaman 0, 60, 120, dan 180 menit secara berturut-turut adalah 185,22 ppm; 127,60 ppm; 98,78 ppm; dan 86,44 ppm. Umbi porang yang tidak dikupas dengan variasi perendaman 0, 60, 120, dan 180 menit secara berturut-turut memiliki rata-rata kadar senyawa oksalat sebesar 251,08 ppm; 214,03 ppm; 209,92 ppm; dan 197,57 ppm.