ANGKA REDUKTASE, KUALITAS FISIK, DAN ORGANOLEPTIK SUSU SAPI PERAH YANG MENGGUNAKAN ANTISEPTIK TEAT DIPPING EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera)

Main Authors: ANANDA, NADIAH DWI, HARJANTI, DIAN WAHYU, HARTANTO, RUDY
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Online Access: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4309/1/COVER.pdf
https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4309/2/BAB%20I.pdf
https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4309/3/BAB%20II.pdf
https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4309/4/BAB%20III.pdf
https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4309/5/FULL%20NADIAH%20DWI%20A.pdf
https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4309/
Daftar Isi:
  • NADIAH DWI ANANDA. 23010116120002. 2020. Angka Reduktase, Kualitas Fisik, dan Organoleptik Susu Sapi Perah yang Menggunakan Antiseptik Teat Dipping Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) (Pembimbing: DIAN WAHYU HARJANTI dan RUDY HARTANTO) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh penggunaan teat dipping dengan menggunakan antiseptik ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap angka reduktase, kualitas fisik, dan organoleptik susu sapi perah laktasi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 November – 3 Desember 2019 di KTT Bumi Lestari, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan yaitu penggunaan konsentrasi ekstrak daun kelor sebagai antiseptik teat dipping. Penelitian ini menggunakan 16 ekor sapi yang dibagi menjadi 4 kelompok secara acak, pembagian perlakuan diantaranya T0 = tanpa perlakuan, T1 = konsentrasi ekstrak 0,5%, T2 = konsentrasi ekstrak 1%, dan T3 = konsentrasi ekstrak 1,5%, perlakuan diberikan setiap setelah pemerahan pagi dan sore selama penelitian. Parameter yang diamati adalah angka reduktase, uji alkohol, dan organoleptik susu (warna, bau, rasa, dan tingkat kesukaan) menggunakan uji hendonik dengan 31 orang panelis. Analisis yang digunakan pada data angka redukase dengan uji anova taraf 5% serta uji T berpasangan untuk pembanding hari, sedangkan data uji alkohol dan organoleptik dianalisis dengan kruskal wallis serta wilcoxon sebagai pembanding hari maupun antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan teat dipping ekstrak daun kelor menunjukkan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap angka reduktase dan hasil uji alkohol, namun setelah penggunaan antiseptik ekstrak daun kelor selama 30 hari, pada perlakuan T1 terdapat kenaikan persentase angka reduktase yaitu sebesar 9,62%. Persen kenaikan angka reduktase pada T2 dan T3 lebih rendah yaitu sebesar 8,04% dan 4,20%. Pada uji alkohol, hasil pengujian 100% negatif setelah 30 hari perlakuan diperoleh dari perlakuan T1 dan T3. Berdasarkan hasil uji organoleptik bahwa perlakuan T1 yang diamati dari warna dan aroma masing-masing menunjukkan hasil warna putih kekuningan dan beraroma khas susu. Perlakuan T3 merupakan perlakuan terbaik karena mampu meningkatkan cita rasa pada susu dengan hasil rasa susu yang gurih dibandingkan perlakuan lainnya. Perlakuan antiseptik teat dipping antiseptik ekstrak daun kelor tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tingkat kesukaan konsumen. Simpulan dari penelitian ini yaitu teat dipping antiseptik ekstrak daun kelor yang sebaiknya digunakan yaitu pada konsentrasi 0,5% (T1) karena dapat meningkatkan angka reduktase dan kualitas fisik pada susu, tidak mempengaruhi organoleptik pada susu dan tidak merubah tingkat kesukaan konsumen.