PENGARUH VITAMIN C, VITAMIN E, KOMBINASI VITAMIN C DAN VITAMIN E TERHADAP STABILITAS KADAR FLAVONOID FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) [Study Eksperimental Fraksi Etil Asetat Stabilitas Kadar Flavonoid]
Daftar Isi:
- Senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun teh hijau Camellia sinensis L. memiliki sifat tidak stabil terhadap pengaruh cahaya, perubahan kimia serta oksidasi, sehingga menurunkan jumlah flavonoid selama penyimpanan. Untuk mencegah oksidasi maka perlu ditambahkan antioksidan alami yaitu vitamin C, vitamin E, kombinasi vitamin C dan vitamin E. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh vitamin C, vitamin E, kombinasi vitamin C dan vitamin E terhadap stabilitas kadar flavonoid pada fraksi etil asetat ekstrak daun teh hijau. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan post test only control group design. Daun teh hijau diekstraksi menggunakan metode dekoktasi kemudian ekstrim dingin selanjutnya fraksinasi metode partisi cair – cair dengan etil asetat. Ekstrak disimpan selama 15 hari, pengujian kadar flavonoid total diuji pada hari ke 0 dan hari ke 15 menggunakan spektrofotometri lamda 510 nm dan dianalisis dengan statistik dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penambahan vitamin C, vitamin E, kombinasi vitamin C dan E, kontrol positif dapat meningkatkan stabilitas kadar flavonoid selama penyimpanan 15 hari pada fraksi etil asetat ekstrak daun teh hijau yaitu ( 563,8 ± 13,54 mg/g QE, 408,26 ± 9,68 mg/g QE, 569 ± 15,29 mg/g QE, 608,73 ± 25,05 mg/g QE) Kontrol negatif menghasilkan kadar flavonoid paling rendah 414,63 ± 4,63 mg/g QE. Hasil penelitian menunjukan kadar flavonoid pada kombinasi vitamin C dan vitamin E lebih tinggi dibandingkan kadar flavonoid vitamin C dan vitamin E pada fraksi etil asetat ekstrak daun teh hijau dan memeberi kestabilan selama penyimpanan 15 hari. Kata kunci : Camellia sinensis L, Flavonoid, Etil Asetat