Pengendalian Hama Kepik Renda Pada Tanaman Gmelina
Main Authors: | Ermi Astanti, Frida, Sumantoro, Pujo, Purwanto, Corryanti |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Departemen Riset dan Inovasi
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/75 https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/75/78 |
Daftar Isi:
- Gmelina merupakan jenis tanaman cepat tumbuh yang menghasilkan kayu untuk konstruksi, patung, dan pulp berkualitas baik. Dalam perkembangannya tanaman gmelina di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat pada tahun 2010 mengalami kerusakan yang sangat parah akibat serangan hama kepik renda (Tingis beesoni). Intensitas penyebaran hama kepik renda sangat cepat dan sudah meluas sampai ke seluruh areal tanaman gmelina (97,3 %). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan, luas dan intensitas serangan hama kepik renda pada tanaman gmelina. Jenis perlakuan yang diterapkan, meliputi pemberian insektisida poryza (100%), confidor 5 gr/lt, carbofuran 1 sendok/lubang tanam, urea 100 gr + poryza (100%), pupuk urea 100 gr + confidor 5 gr/lt, pupuk urea 100 gr + carbofuran 1 sendok makan/ lubang tanam, kontrol. Jumlah ulangan setiap perlakuan sebanyak 20 pohon. Hasil penelitian menunjukkan persentase luas serangan tanaman gmelina sebelum perlakuan sebesar 100% dengan intensitas serangan sebesar 30% - 100%. Kelimpahan kepik renda sebelum diberi perlakuan tiap 2 daun/ tanaman dengan rerata : 48 ekor. Perlakuan insektisida terbaik berturut-turut adalah insektisida dimehipo, imidakloprid dan carbofuran. Kelimpahan kepik renda setelah diberi perlakuan insektisida berbahan aktif dimehipo rata-rata 3 – 4 ekor. Pemberian insektisida berbahan aktif dimehipo secara umum dapat menurunkan populasi hama kepik renda (93,75%) dibandingkan kontrol.