Daftar Isi:
  • Daun kelor (Moringa Oleifera) merupakan tanaman yang kaya nutrisi karena mengandung banyak vitamin, mineral, antioksidan, dan asam amino esensial. Daun kelor telah dikenal di seluruh dunia sebagai tanaman bergizi dan WHO (World Health Organization) telah memperkenalkan kelor sebagai salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi (malnutrisi). Di Indonesia sendiri pemanfaatan kelor masih belum banyak diketahui, umumnya hanya dikenal sebagai salah satu menu sayuran. Selain dikonsumsi langsung dalam bentuk segar, kelor juga dapat diolah menjadi bentuk tepung. Tepung daun kelor juga dapat ditambahkan untuk setiap jenis makanan sebagai suplemen gizi. Proses pengolahan daun kelor menjadi tepung akan dapat meningkatkan nilai kalori, kandungan protein, lemak karbohidrat dan vitamin C. Tepung daun kelor ini dapat ditambahkan pada pengolahan pangan sebagai zat aditif, salah satunya adalah produk roti. Penelitian ini dilakukan bertujuan membuat roti dengan kandungan gizi yang tinggi dengan penambahan tepung daun kelor sebagai aditif sehat. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima masyarakat terhadap roti daun kelor. Proses pembuatan roti daun kelor dilakukan dengan memvariasikan temperature pemanggangan yaitu 150oC dan 175oC, variasi konsentrasi tepung daun kelor 0%; 2,5%; 5%; 7,5% dan 10%. Hal ini bertujuan untuk mengetahui formula komposisi yang baik untuk pembuatan roti daun organoleptik. Roti daun kelor yang menunjukkan hasil yang paling disukai pada uji organoleptic adalah roti dengan temperature pemanggangan 175oC dan konsentrasi tepung daun kelor 2,5%. Sedangkan roti yang menunjukkan nilai kandungan gizi yang paling tinggi adalah roti dengan penambahan tepung daun kelor sebanyak 10%.