Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok produksi dalam penetapan harga jual pada perusahaan, serta untuk mengetahui bagaimana penerapan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing dan variable costing pada perhitungan harga pokok produksi terhadap harga jual produk. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan perhitungan harga pokok produksi perusahaan dengan metode full costing dan variable costing. Harga pokok produksi menurut perusahaan untuk kemplang 302 Rp 30.150, kemplang bakar tenggiri Rp 47.596 dan kerupuk tenggiri Rp 35.194. Sedangkan menurut metode full costing untuk kemplang 302 Rp 30.430, kemplang bakar tenggiri Rp 47.844 dan kerupuk tenggiri Rp 35.430. Berbeda dengan metode variable costing untuk kemplang 302 Rp 29.040, kemplang bakar tenggiri Rp 46.600, dan kerupuk tenggiri Rp 34.257. Begitu juga dalam penentuan harga jual, perhitungan harga jual menurut perusahaan untuk kemplang 302 Rp 40.000, kemplang bakar tenggiri Rp 62.000 dan kerupuk tenggiri Rp 46.000. Sedangkan menurut metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing untuk kemplang 302 Rp 41.050, kemplang bakar tenggiri Rp 63.540, dan kerupuk tenggiri Rp 47.313. Namun berbeda menurut metode cost plus pricing dengan pendekatan variable costing untuk kemplang 302 Rp 39.244, kemplang bakar tenggiri Rp 61.919 dan kerupuk tenggiri Rp 45.800. Pemilik sebaiknya menggunakan metode full costing untuk perhitungan harga pokok produksi dan penetapan harga jual menggunakan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing agar semua klasifikasi biaya terperinci sehingga harga jual yang ditetapkan dapat lebih akurat.