KARAKTERISTIK MODIFIKASI PATI KULIT SINGKONG DENGAN PROSES ASETILASI
Daftar Isi:
- Di Indonesia, kulit singkong dapat menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi, antara lain diolah menjadi tepung mocaf, pati dan bahan pangan yang lainnya. Kulit singkong pun masih mengandung nilai gizi yang baik sebagaimana yang dikandung oleh daging singkong. Metode asetilasi adalah salah satu metode yang dapat dilakukan dalam proses modifikasi pati kulit singkong. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suhu pemanasan dan pH larutan awal terhadap swelling power, solubility dan kadar gugus karboksilat pada starch acetate yang dihasilkan. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini yaitu variasi suhu (30oC, 40oC, 50oC, dan 60oC) dan variasi nilai pH (6, 7, 8, dan 9). Dari hasil penelitian diketahui bahwa seiring naiknya suhu pemanasan dan pH awal reaksi, terjadi peningkatan swelling power, persen solubility dan gugus karboksil. Dihasilkan swelling power sebesar 28,73 g/g pada pH 8, persen solubility sebesar 29,498% pada pH 9 serta gugus karboksil sebesar 0,066% pada pH 8. Perubahan nilai suhu pemanasan dan nilai pH terhadap swelling power, solubility, persen gugus karboksil dipengaruhi oleh adanya keberadaan amilosa dan amilopektin yang tereduksi dan bereaksinya asam asetat dengan rantai pati alami yang membentuk pati terasetilasi.