Daftar Isi:
  • Pada umumnya pewarna yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari menggunakan pewarna sintetis. Hal ini dikarenakan terbatasnya kualitas dan sumber pewarna alami yang menyebabkan penggunaan pewarna sintetis berkembang pesat, sehingga diperlukan pencarian alternatif pewarna alami. Zat warna alami yang potensial dikembangkan adalah antosianin. Buah senduduk akar (Melastoma Malabathricum L.) merupakan sumber pigmen antosianin yang cukup potensial. Buah senduduk akar merupakan jenis buah yang tumbuh di hutan yang banyak terdapat di lingkungan sekitar kita namun pemanfaatannya masih sedikit digunakan. Oleh karena itu dengan dimanfaatkannya buah senduduk akar sebagai zat pewarna akan meningkatkan nilai tambah buah senduduk akar. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kondisi terbaik pelarut etanol untuk mengekstraksi pigmen buah senduduk akar dan mengetahui stabilitas pigmen tersebut pada berbagai kondisi. Buah senduduk akar diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol pada berbagai variabel (70%, 75%, 80%, 85%, 90%) dengan perbandingan antara umpan dan pelarut 1:10. Ekstrak buah senduduk akar yang diperoleh berada pada panjang gelombang (λ) 540 nm dengan warna merah keunguan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi zat warna dari buah senduduk akar yang paling baik adalah dengan konsentrasi pelarut 90%, nilai absorbansi 1,1800, antosianin 202,7245 mg/L dan pH 3,02. Ekstrak buah senduduk akar yang dihasilkan dapat diaplikasikan sebagai produk pewarna dalam bentuk pasta dan serbuk sesuai standar pasaran.