PENGARUH TEMPERATUR INKUBASI DAN JENIS RAGI DALAM PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT PISANG (Musa Paradisiaca)
Main Authors: | Febriana, Ida, Sofiah, Sofiah, Purnamasari, Indah |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.polsri.ac.id/4350/1/JURNAL%20NOV%202017%20%28SUMMITTED%20in%20jurnal%20kinetika%20POLSRI%29.pdf http://eprints.polsri.ac.id/4350/ |
Daftar Isi:
- Seperti yang kita ketahui, kebutuhan energi yang berkembang saat ini tidak sebanding dengan meningkatnya ketersediaan bahan bakar yang menipis. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian untuk mendapatkan sumber alternatif energi terbarukan dengan memanfaatkan limbah biomassa seperti kulit pisang. Dalam penelitian ini adalah menggunakan limbah kulit pisang yang ada di daerah industri pengolahan pisang yang telah diambil dagingnya, dan kulitnya dibiarkan membusuk dan menjadi pupuk organik. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh temperatur inkubasi dan jenis ragi pada variasi jenis kulit pisang terhadap kandungan bioetanol. Metode penelitian yaitu dengan hidrolisis pati, fermentasi, dan analisa hasil kadar bioetanol menggunakan gas chromatography (GCFID (Flame Ionization Detector)), shimadzu, Kyoto, 2010). Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa sampel limbah kulit pisang batu (musa balbisiana) yang paling banyak menghasilkan bioetanol dengan jenis ragi roti pada temperatur inkubasi 30 ̊C yaitu 0,7744%.