Daftar Isi:
  • Perencanaan yang tidak baik merupakan penyebab yang mempengaruhi sebuha performa sebuah proses pelaksanaan proyek. Berdasarka fenomena-fenomena yang terjadi pada pelaksanaan proyek penyebab terjadinya sebuah kegagalan proyek dikarenakan oleh banyaknya ditemukan pemborosan (wate). Untuk mengatasi hal tersebut, dapat digunakan pendekatan lean project management concept untuk meminimalisir terjadinya waste dan mengidentifikasi resiko yang mungkin terjadi pada pelaksanaan proyek tersebut. Permasalahan dan tujuan yang di fokuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana mengidentifikas faktor penyebab terjadinya waste, mengidentifikasi resiko, dan menetukan strategi unruk meminimalisir terjadinya waste pada proyek pembuatan menara transmisi di PT.Wijaya Karya Industri dan Konstruksi dengan menerapkan lean project management concept. Pada pelaksanaan proyek menara transmisi terdapat beberapa waste yang ditemukan watting, unnecessary inventory, dan excessive transportation. Untuk resiko yang paling berpengaruh setelah melakukan penilian resisiko dengan menggunakan metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) terdapat 3 resiko yang paling berpengaru seperti: tidak adanya PIC yang bertanggung jawab untuk menangani masalah supplier, supplier tidak bisa menyediakan bahan baku, dan tidak adanya lahan untuk menyimpan custody. Hasil penjadawalan dengan menggunakan metode Critical Chain Project Management (CCPM) didapat kan waktu pengerjaan proyek menara transmisi selama 98 hari pengerjaan. Kata kunci: Proyek, Waste, Resiko, Failure Mode Effect Analysis, Lean Project management