Daftar Isi:
  • Penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya kemampuan pemahaman dan penalaran matematis yang berpengaruh kepada sikap siswa dalam mempelajari matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan penelitian menggunakan pembelajaran dengan pendekatan probing-prompting. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan probing-prompting dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, ditinjau dari keseluruhan siswa dan kategori Kemampuan Awal Matematis (KAM); (2) mengkaji interaksi yang terjadi antara pembelajaran yang digunakan dengan KAM terhadap peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa; (3) mengkaji korelasi antara kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan probing-prompting; dan (4) mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan probing-prompting. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan bentuk desain Kelompok Control non-Equivalent. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 27 Bandung. Adapun sampel penelitiannya adalah siswa-siswi Kelas XI IPA SMAN 27 Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan non-tes. Instrumen tes berupa tes KAM dan tes kemampuan pemahaman serta penalaran matematis dianalisis secara kuantitatif. Instrumen non-tes berupa hasil angket skala sikap siswa dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran dengan pendekatan probing-prompting lebih meningkatkan kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, ditinjau dari keseluruhan siswa maupun kategori KAM; (2) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa; (3) adanya korelasi antara kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan probing-prompting; dan (4) siswa menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran matematika, pendekatan probing-prompting, maupun terhadap soal-soal pemahaman dan penalaran matematis.Kata kunci: Pembelajaran dengan pendekatan probing-prompting, pemahaman matematis, penalaran matematis