Daftar Isi:
  • Persoalan penilaian supplier merupakan masalah penting dalam perusahaan karena hal ini akan sangat menentukan kemampuan perusahaan untuk menjamin ketersediaan bahan baku produksinya. UD. Prima Cahaya Abadi memiliki 4 supplier kayu meranti untuk memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan model penilaian kinerja supplier dengan metode Analytic Network Process. Analytic Network Process dapat meningkatkan batasan metode Analytic Hierarchy Process, terutama untuk mengakomodasi hubungan antara kriteria dan alternatif, Dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan besar yaitu proses pertama pembentukan kriteria dan subkriteria, kedua proses keterkaitan antar subkriteria, ketiga proses pembobotan kriteria dan subkriteria, dan keempat proses penilaian kinerja supplier. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa metode analytic network process terbukti tepat digunakan dalam penilaiaan kinerja supplier karena subkriteria yang digunakan memiliki ketergantungan satu sama lain. Dengan menggunakan metode analytic network process telah tebentuk indikator penilaian kinerja supplier yaitu 4 kriteria utama (Biaya, Kualitas, Service, Kinerja Masa Lalu serta 12 subkriteria (Kualitas Barang, Ketepatan Waktu, Harga Barang, Metode Pembayaran, Kinerja Masa Lalu, Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten, Kekuatan keuangan pemasok, Responsif, Kesesuaian material dengan spesifikasi, Jumlah Pengiriman yang dapat dikirim, Sistem Komunikasi, Diskon, Ketersediaan bahan baku saat ada permintaan). Dari hasil penelitian yang dilakukan kriteria “harga” yang memiliki bobot paling tinggi dengan nilai 0,553 dan subkriteria “Harga Barang” memiliki bobot tertinggi dengan nilai 0,325.