PENGARUH VARIASI LAMA SIMPAN DAN FREKUENSI EKSTRAKSI TERHADAP KANDUNGAN GULA EKSTRAK BUAH LABU KUNING (Cucurbita moschata) Effect of Storage and Frequency Extraction on Sugar Content of Pumkins (Cucurbita moschata) Extract
Main Authors: | Murdiati, Agnes, Noor, Zuheid, Sisilia, Debby |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
, 2012
|
Online Access: |
https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9784 https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9784/7358 |
Daftar Isi:
- The purpose of this research was to determine the optimal condition for the storage duration of pumpkins and fre- quency of extraction in order to produce extract which has maximal sugar content and minimal volume. This research was done on post harvest pumpkins which were stored for 0, 2, 4, 6, 8, 12 weeks. Pumpkins were peeled, crushed and pressed using hydraulic hand press for 1, 2, 3, 4, 5 times of extractions. The extract were analysed for chemical proper- ties i.e. total sugar content, reducing sugar content, pH, and physical properties i.e. turbidity, and colour. The result showed that the extract of pumpkins which had maximal total sugar content but with low volume could be produced on pumpkins which stored for 8-12 weeks, and extracted twice.ABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mendapatkan informasi kondisi kombinasi yang optimal antara lama simpan dan frekuensi ekstraksi buah labu kuning sehingga diperoleh ekstrak buah labu kuning yang mempunyai kandungan gula cukup tinggi dengan volume yang relatif rendah. Penelitian dilakukan terhadap buah labu kuning lepas panen yang disimpan dengan variasi lama simpan 0, 2, 4, 6, 8, dan 12 minggu. Labu kuning dikupas, dipisahkan biji dan pulpnya, selanjutnya dihancurkan dan diekstraksi menggunakan alat kempa hidraulik dengan 5 variasi frekuensi ekstraksi yaitu, 1, 2, 3, 4, dan 5 kali. Ekstrak yang diperoleh dianalisis sifat kimia meliputi: kandungan gula total, gula reduksi, pH dan sifat fisika meliputi: kekeruhan dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah labu kuning yang telah disimpan selama 8-12 minggu dan diekstraksi 2 kali menghasilkan ekstrak buah labu kuning yang memiliki kandungan gula dan volume ekstrak yang optimal.