Summary: |
Singapura telah mendapatkan kemerdekaannya semenjak 1965 dari Malaysia Meskipun berdiri sebagai negara kota, Singapura mampu membangun ekonomi secara pesat dan menata sistem pemerintahan yang secara politik sangat stabil untuk ukuran Asia Tenggara. Dengan kata lain, Singapura berhasil melakukan state building dengan baik. Pada sisi yang lain, upaya untuk membentuk identitas kebangsaannya tidak semulus state building. Faktanya, hingga saat ini belum terbentuk satu entitas bangsa yang bernama "Singapura." Setidaknya ini diakui oleh beberapa pemimpin Singapura bahwa Singapuran bahkan belum berbicara pada satu bahasa yang sama. Keberagaman etnis dan proses sejarah di Singapura menyebabkan Singapura tidak mudah menentukan identitas nasionalnya Singapura terdiri dari tiga etnis utama, yaitu Tiongkok, India dan Melayu. Etnis Tiongkok umumnya beragama Budha dan Kristen, India beragama Hindu, dan Melayu beragama Islam. Dari Proses sejarah, sesungguhnya tanah Singapura pertamakali dihuni oleh orang Melayu. Dua etnis yang lain menyusul belakangan Namun demikian etnis Melayu dikemudian hari menjadi kelompok minoritas. Pada sisi lain banyak anggapan minor terhadap entis Melayu di Singapura, yaitu mereka dianggap sebagai etnis yang agak terbelakang dan kesetiaan terhadap pemerintah dinilai doubtful. Monograf ini mengupas bagaimana stigma Muslim Melayu di Singapura.
|